ASUHAN PADA
BAYI BARU LAHIR
Kompetensi 6:
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir
sehat sampai dengan 1 bulan
Pengetahuan
Dasar
1.Adaptasi
bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus
Saat-saat dan jam pertama kehidupan di
luar rahim merupakan salah satu siklus kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan
beralih ketergantungan pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Proses perubahan
yang komplek ini dikenal sebagai periode transisi. Bidan harus selalu berupaya untuk
mengetahui periode transisi ini berlangsung sangat cepat.
Adaptasi fisiologis BBL adalah sangat
berguna bagi bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus. Artinya nantinya bayi harus dapat melaksanakan
sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini yang
sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar bayi tetap
terjaga kesehatannya. Yang utama adalah menjaga bayi agar tetap hangat, mampu
melakukan pernafasan dengan spontan dan bayi menyusu sendiri pada ibunya.
Proses transisi yang paling nyata dan cepat terjadi
adalah pada :
1. Pernapasan
a.
Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang
muncul dari faring yang bercabang cabang membentuk struktur percabangan
bronkus. Proses ini berlanjut setelah kelahiran sampai usia 8 tahun, sampai
jumlah bronchiolus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin
memperlihatkan bukti gerakan nafas sepanjang trimester kedua dan ketiga.
Kematangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir
sebelum usia kehamilan 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan
alveolus, ketidakmatangan system kapiler paru-paru tidak mencukupinya jumlah
surfaktan.
b. Awal
adanya nafas
Dua faktor yang berperan pada rangsangan
pertama nafas bayi :
• Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan dua rahim yang merangsang pusat pernafasan otak.
• Tekanan terhadap rongga dada, yang
terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya
udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernafasan,
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan teratur dan
berkesinambungan. Jadi sistem-sistem harus berfungsi secara normal.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus
paru-paru untuk pertama kali. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu
kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru matang sekitar 30-40
minggu kehamilan. Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan
paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada
akhir pernafasan. Tanpa surfaktan alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir
setiap pernafasan yang menyebabkan sulit bernafas.
d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di
dalam paru-parunya. Pada saat bayi mlalui jalan lahir selama persalinan,
sekitar 1/3 ciran ini akan diperas keluar paru-paru. Dengan beberapa kali
tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru
lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan
diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi pernafasan dalam kaitannya
fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi sangat penting dalam
mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh
darah paru-paru akan mengalami vasokontraksi. Pengerutan pembuluh darah ini
berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang
berada dalam alveoli, sehingga penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk
hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas
dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru akan mendorong terjadinya
poeningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-parudan
merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
2. Sirkulasi peredaran darah
Setelah lahir darah bayi baru lahir
harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi
melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi
yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar :
a. Penutupan foramren ovale pada atrium jantung
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru
dan aorta
Perubahan siklus ini terjadi akibat
perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh tubuh. Oksigenasi menyebabkan
system pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan
resistensinya sehingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam
system pembuluh darah adalah :
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh
sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Karena berkurangnya aliran
darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium
tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit
mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh
darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan
pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya system pembuluh darah
paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume
darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan
dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan
menutup.
3. Termoregulasi
Bayi belum lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya,
sehingga akan cepat mengalami stress dikarenakan adanya perubahan lingkungan.
Suhu dingin mengakibatkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga
mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan dingin, pembentukan suhu tanpa
mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal
Pencegahan Kehilangan Panas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhnya
secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak
segera dicegah.
Mekanisme Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat
terjadi melalui mekanisme berikut :
a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas karena
menguapkan cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh
tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak
langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkan di
atas meja, timbangan atau tempat tidur.
c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada
saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Adanya tiupan kipas
angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada
saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperature tubuh lebih rendah
dari temperature tubuh bayi. Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka.
4. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam
jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang
bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap
bayi baru lahir , glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam.
Dwi p.puteri .2012.unduh di internet http://putriyacipugh.blogspot.com/p/211-adaptasi-bayi-baru-lahir-terhadap.html. 22 okt 2013.pkl 15.14
2. Kebutuhan
dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat,
kehangatan, nutrisi,”bounding & attachment”
1. Bayi
Baru Lahir
Asuhan pada bayi baru lahir dari 2 jam pertama sampai
2 minggu pertama
a. Rencana
Asuhan Bayi 2-6 Jam Pertama
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat,
perawatan mata, dan identifikasi adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi
dalam keadaan kritis, dan dokter memberi instruksi khusus (Saifuddin,
2002;133).
1) Membersihkan Jalan Nafas
·
Bayi normal akan
menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis,
penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
·
Letakkan bayi
pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.
·
Gulung sepotong
kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
·
Bersihkan hidung,
rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus dengan
kasa steril.
·
Tepuk kedua
telapak kaki bayi sebanyak 2 sampai 3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasar, dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
a) Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat
menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan napas, sehingga
bayi bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke
paru-paru).
(1) Alat
penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung
oksigen dengan slangnya harus telah siap di tempat.
(2) Segera
lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.
(3) Petugas
harus memantau dan mencatat usaha napas yang utama.
(4) Warna
kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
b) Bantuan
untuk memulai pernapasan mungkin diperlukan untuk mewujudkan ventilasi yang
adekuat
Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan
pemompaan bila setelah 1 menit bayi tidak bernapas.
2.
Merawat tali
pusat
a.
Jangan membungkus
perut atau pusar ataupu nmongoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali
pusat, dan nasehati keluarga untuk tidak memberikab apapun kepada pusat bayi
b.
Pemakaian alcohol
ataupun betadine masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat
basah/lembab
c.
Beri nasihat pada
ibu dan keluarganya sebelum penolong meninggalkan bayi:
·
Lipat popok di
bawah punting tali pusat
·
Jika puntung tali
pusat kotor, cuci secara lembut dengan air matang( disinfeksi tingkat tinggi)
dan sabun. Keringkan secara seksama dengan kain bersih.
·
Jelaskan ibu
bahwa ia harus mencari bantuan perawatan jika pusar menjadi merah atau
mengeluarkan nanah atau darah
·
Jika pusat
menjadi merah atau mengeluarkan atau darah,segera rujuk bayi tersebut ke
fasilitas yang mampu memberikan perawatan bayi baru lahir secara lengkap
Merawat tali pusat dengan menggunakan kassa steril
tanpa menggunakan betadine dan alkohol 70%.
3.
Mempertahankan
Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap
suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap
hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak
ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil.
Pengukuran suhu bayi harus dicatat.
4.
Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada
bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, sebesar 0,25 –0,5 %, untuk mencegah
terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan
perlu diberi vitamin K per oral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi risiko
tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M.
Bounding
Attachment
Bounding attachment/keterikatan awal/ikatan batin
adalah suatu proses di mana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus
antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Ikatan batin antara bayi dan orang
tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi (Hand Out Neonatus, Bayi dan Balita,
2005).
Diposkan oleh Nur Maisyah di 07.35, 22 okt pkl 15.27
3. Indikator
pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari APGAR
Konsep Pengkajian Pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir memerlukan observasi cermat dan
terampil untuk memastikan apakah telah tercapai penyesuaian yang memuaskan
terhadap kehidupan ekstrauterin. Pengkajian fisik setelah kelahiran dapat
dibagi menjadi :
a. Pengkajian awal menggunakan sistem skoring APGAR.
b. Pengkajian usia gestasional.
c. Pemeriksaan fisik sistematis.
Pengkajian Awal : Skoring APGAR
Metode yang paling sering digunakan untuk mengkaji
penyesuaian segera bayi baru lahir terfadap kehidupan bayi ekstrauterin adalah
sistem skoring APGAR. skor ini didasarkan pada observasi denyut jantung, usaha
bernapas, tonus otot, refleks iritabilitas, dan warna yang diobservasi pada
menit 1 dan 5 setelah kelahiran dan diulang setelah kondisi bayi stabil.
Skoring
APGAR
Tanda 0 1 2
·
Denyut Jantung
Tidak ada Lambat, > 100 < 100
·
Usaha Bernapas
Tidak ada Tidak teratur , lambat, menangis lemah Baik, menangis kuat
·
Tonus Otot Lumpuh
Sedikit fleksi ekstremitas Fleksi baik
·
Refleks
Iritabilitas Tidak ada respon Menyeringai Menangis, bersin
·
Warna Biru, pucat
Tubuh merah jambu, ekstremitas biru Seluruhnya merah jambu
Skor Total
APGAR
a. Skor 0-3 menunjukan distres berat.
b. Skor 4-6 menunjukan kesulitan sedang.
c. Skor 7-10 menunjukan bahwa tidak ada kesulitan
dalam penyesuaian terhadap kehidupan ekstrauterin.
Prosedur penilaian APGAR
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit
pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
• Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg
hasilnya
• Ulangi pada menit kelima
• Ulangi pada menit kesepuluh
• Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg
sesuai
Penilaian
o Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
o Nilai tertinggi adalah 10
• Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
• Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi
sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
• Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi
serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
Playingwithbrusheshttp://yaciiratulpersonalwebsite.blogspot.com/2011/01/pengkajian-bayi-baru-lahir.html
Akses selasa 22 okt 2013 pkl 15.36
4.
Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Penampilan dan Perilaku Bayi Baru Lahir
Pada dasarnya bayi baru lahir sudah memiliki
penampilan atau ciri-ciri dan perilaku yang khusus.
1. Kebanyakan bayi baru lahir memiliki tubuh yang
tidak proporsional. Ukuran kepala dan badannya tidak sebanding. Berbeda sekali
dengan penampilan anak-anak dan orang dewasa pada umumnya. Perbedaan yang
mencolok ini disebabkan oleh titik tengah tinggi badan bayi berada di pusat
sedangkan orang dewasa berada di bagian kelamin.
2. Warna kulit kemerah-merahan dan terkadang terdapat
lapisan berwarna putih keruh. Lapisan ini disebut vernik caseosa berfungsu
untuk melindungi bayi dari infeksi saat ia berada dalam uterus dan untuk
menjaga suhu tubuh tetap hangat setelah keluar dari rahim ibu.
3. Tubuh bayi yang baru saja dilahirkan terbungkus
kulit berwarna cyanosis dan berkeriput disebabkan karena masih sedikitnya
jumlah jaringan lemak bawah kulit. Keriput akan hilang sesuai dengan
bertambahnya berat badan bayi.
4. Lemak subkutan cukup tebal
5. Bentuk kepala cenderung kerucut disebabkan oleh
gaya yang bekerja saat proses persalinan dan juga sebagai akibat tulang
tengkoarak yang tumpang tindih (molase).
6. Ukuran lingkar kepala, antara lain: Fronto
Oksipital 34 cm, Mento Oksipital 35 cm, Suboksipito Bregmatika 32 cm
7. Ubun-ubun berdenyut karena belahan-belahan tulang
tengkorknya belum menyatu dan mengeras dengan sempurna. Seiring dengan semakin
sempurnanya proses penyatuan tulang-tulang tengkorak(kira-kira setelah 2 tahun)
denyut di kepalanya akan hilang,
yang bisa dilakukan :
o Bersihkan rambut dan kepalanya dengan shampo khusus
bayi dan segera keringkan.
o Hindari menyentuh dan menekan bagian kepalanya yang
berdenyut-denyut itu, baik saat mencuci rambut atau menggendongnya.
8. Rambut lanugo dan rambut kepala tumbuh dengan baik
9. Mata bayi tampak keluar garis atau juling selama 2
-3 bulan pertama disebabkan karena pada beberapa saat setelah kelahiran, bayi
baru membuka matanya dan melihat lingkungan disekitar. Penglihatannya baik
namun belum terlalu fokus.
Yang bisa dilakukan :
* Hindari posisi tidur telungkup atau menyamping untuk
mengurangi tekanan pada wajah
* Bila ada benjolan atau bekas tekanan alat forcep
pada kepala tampak sedikit bengkak, hindari menyentuh bagian tersebut sampai
bengkaknya hilang.
11. Mata berair disebabkan karena saluran hidung belum
sempurna sehingga mengakibatkan aliran air mata yang diproduksi menjadi tidak
lancar. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan mengurut kulit sepanjang
saluran tersebut dimulai dari kulit pinggir mata ke arah pinggir hidung bagian
bawah.
12. Sensitif terhadap cahaya terang, yang menyebabkan
mata bayi akan berkedip, dapat mengenali pola-pola hitam putih tang tercetak
tebal dan bentuk wajah manusia. Jarak focus adalah sekitar 15-20 cm
13. Bayi akan bereaksi dengan menggerakan matanya bila
mendengar suara-suara yang nyaring. Ia lebih menyukai suara yang lembut dengan
pola yang sama. Jika mendengar suara yang tiba-tiba, bayi akan bereaksi dengan
menggerakan anggota tubuhnya.
14. Kumisan, sisa lanugo (rambut janin) belum luruh
semuanya. Selain kumis, bayi perempuan juga sering tampak berambut pada bahu
dan punggungnya. Dalam beberapa minggu, kulit bayi akan tampak bersih dari
rambut-rambut dan kumis itu.
Yang bisa dilakukan :
o Mandikan bayi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
kulitnya
o Tidak perlu repot mencukurnya karena rambut dan
kumis tersebut akan rontok dengan sendirinya.
15. Aktifitas/gerakan aktif, ektremitas biasanya dalam
keadaan fleksi
16. Kaki dan tangannya pucat dan dingin. Sistem
sirkulasi dan peredaran darah bayi baru lahir belum berkembang sempurna,
sehingga tubuhnya memprioritaskan mengalirakan darah ke organ-organ tubuh yang
epnting seprti otak, paru-paru dan jantung. Tangan dan kaki adalah organ tubuh
yang paling akhir dialiri darah. Kondisi ini berakhir edngan sendirinya secara
bertahap sampai bayi berusia 1 tahun.
Yang bisa dilakukan :
o Kontak kulit setiap menyusui bayi untuk
menghangatkan
o Metode kangguru, letakkan bayi di dada ibu dalam
keadaan telanjang sehingga terjadi kontak antar kulit. Lakukan sekitar 30 menit
setiap hari
o Sarungkan kaus kaki dan kakuas tangan khusus untuk
bayi atau selimuti sampai tangan dan kakinya terasa hangat dan kulitnya sudah
berwarna merah muda.
17. BB berkisar antara 2500-3000 gram
18. PB antara 50-55 cm
19. Genitalia: labia mayora menutupi labia minora,
testis sudah turun ke dalam skrotum
20. Kelamin bayi besar dan membengkak dipengaruhi oleh
hormon ibu lika memar dan jaringan alat kelamin yang bengkak disebabkan karena
trauma saat lahir dan proses alami perkembangan alat kelamin, akan tampak
noramal dalam waktu sekitar 1 minggu.
Yang biasa dilakukan :
o Bersihkan alat kelamin setiap kali mandi, lalu
keringkan perlahan dan lembut
o Jika menggunakan popok sekali pakai, perhatikan daya
tampungnya, ganti segera setelah penuh dan begitu dia buang air besar.
21. Pada bayi perempuan labia mayor terlihat
menggembung, dapat terlihat keriput atau halus. Kadang mengeluarkan lendir atau
darah selama beberapa hari. Hal ini tergolong perdarahan menstruasi normal dari
uterus bayi disebabkan hormon estrogen ibu yang melewati bayi perlahan
menghilang.
22. Anus (+) dalam 24 jam pertama dapat mengeluarkan
mekonium
23. Dalam 24 jam pertama bayi dapat BAK dengan volume
20-30 ml/hari
24. Terkadang pada beberapa bayi ditemukan kelenjar
mamae yang dapat membesar dan mengeluarkan ASI, akan mengempis dalam beberapa
hari atau minggu.
Yang bisa dilakukan :
o Jangan menekan-nekan payudara bayi karena hanya akan
menimbulkan rasa tak nyaman.
o Bila menyabuni bagian dadanya, bilas sampai bersih.
25. Bayi baru lahir sudah dapat membedakan aroma susu
manusia/ibunya dengan aroma susu dari wanita lain, bereaksi secara kuat
terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis.
26. Bayi baru lahir sangat sensitive terhadap sentuhan
dan sangat menyukai kontak langsung antara kulit dengan kulit
Adalah normal bila dalam 2 minggu pertama bayi banyak
tidur. BBL biasanya tidur selama 16-20 jam yang dibagi menjadi 4-5 periode.
27. Tangisan bayi berbeda-beda disesuaikan dengan apa
yang dirasakannya, seperti sakit, merasa tidak nyaman karena basah, dingin,
lapar, merasa kesepian dll.
akses 22 okt 2013 pkl 15.44
5. Tumbuh
kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan
Perkembangan Bayi
Dua belas bulan pertama kehidupan bayi
anda merupakan masa-masa tumbuh kembang bayi yang menakjubkan. Dalam waktu
sesingkat itu buah hati anda akan berubah dari bayi yang bergantung sepenuhnya
pada anda menjadi anak kecil yang mulai berjalan, berbicara dan menunjukkan
tanda-tanda awal kemandirian. Berikut ulasan singkat perawatan dan perkembangan
bayi usia 1 bulan.
1. Gerak
refleks bawaan lahir meliputi:
Mengisap -
segera setelah lahir, bayi anda akan mulai mencari dan melekat pada payudara
atau dot untuk makan.
Mengeluarkan
makanan - refleks mengeluarkan objek dari kerongkongan untuk menghindarkan bayi
dari tersedak.
Genggaman
yang kuat - taruh jari anda dalam telapak tangannya dan rasakan cengkeramannya.
Refleks moro
- pada saat terkejut bayi akan tersentak ditandai dengan merentangkan kedua
tangannya dan membuka genggamannya (terutama jika tidak ada pegangan).
Naluri untuk
melangkah - jika anda meletakkan kaki bayi pada permukaan solid sambil menopang
tubuhnya, akan kelihatan bayi anda melangkah.
Meskipun bayi usia 1 bulan sudah bisa memutar kepala
pada saat dalam posisi tengkurap, namun leher mereka belum cukup kuat untuk
menopang kepala pada posisi tegak. Karenanya jangan lupa untuk menopang
kepalanya dengan tangan sewaktu mengangkatnya.
2. Perkembangan
indera penglihatan bayi 1 bulan
Pada beberapa hari pertamanya mata bayi akan lebih
sering tertutup tapi segera matanya akan mulai lebih sering terbuka. Bayi baru
lahir hanya bisa melihat dengan jelas pada jarak dekat sekitar 25cm. Yang
berarti bayi anda bisa melihat wajah anda saat menyusui, bahkan akan lebih suka
menatap wajah anda dibandingkan objek lainnya karena pada dasarnya bayi lebih
tertarik dengan wajah manusia. Mereka juga lebih menyukai objek berbentuk bulat
dengan gelap dan terang yang kontras serta memiliki garis luar yang tajam
karena lebih mudah dilihat.
Matanya juga mungkin terlihat juling pada saat ia
mencoba fokus pada objek. Ini merupakan hal yang normal karena syaraf
pengontrol mata bayi belum sepenuhnya berkembang. Namun jika hal ini berlanjut
sampai usia 3 atau 4 bulan segera berkonsultasi dengan dokter anak anda karena
ini mungkin merupakan tanda mata juling dan harus ditangani dengan segera.
3. Perkembangan
indera pendengar
Walaupun pendengaran bayi belum berfungsi sempurna
namun bayi baru lahir sudah bisa mengenali suara terutama suara sang bunda yang
didengarnya tiap hari dalam kandungan. Mereka terutama bereaksi pada suara
lembut berirama tinggi dengan ritme yang lambat menenangkan. Bayi juga memiliki
kemampuan untuk memblokir suara-suara yang mengganggunya agar bisa memperoleh
istirahat yang cukup dan melindungi diri dari penggunaan panca indera yang
berlebihan. Namun, jika bayi anda sepertinya tidak merespon pada suara apapun
konsultasikan dengan dokter anak anda.
4. Perkembangan
indera perasa bayi usia 1 bulan
Seperti kebanyakan anak yang lebih besar, bayi lebih
menyukai rasa manis. Tapi indera perasanya belum cukup matang untuk membedakan
asam dan pahit. Sedangkan indera penciumannya sudah berkembang sempurna dan
sudah bisa membedakan bau puting ibu dan bau asi dalam beberapa hari pertama
kehidupannya.
Perawatan bayi 1 bulan : Memberi makan
Pada bulan pertama, bayi asix akan menyusu 8 sampai 12
kali sehari (setiap 2 atau 3 jam). Sedangkan bayi yang minum sufor biasanya
hanya perlu minum susu 6 sampai 8 kali sehari. Pemberian susu bisa dilakukan
atas dasar permintaan bayi (semau-maunya bayi) atau dijadwalkan tergantung
metode mana yang lebih cocok buat ibu dan bayi. Pada saat lapar, bayi akan
mencari-cari puting ibu atau menjadi rewel dan menggerakkan mulutnya ketika
pipinya disentuh dengan jari. Bayi yang sudah cukup minum susu akan terlihat
puas, mungkin tertidur dan ditandai dengan 4 sampai 6 popok basah sehari.
Perawatan bayi usia 1 bulan : Komunikasi
Bayi 1 bulan hanya punya satu cara berkomunikasi yaitu
menangis. Mereka bisa menangis sampai tiga jam per hari namun biasanya akan
semakin berkurang sejalan dengan waktu. Menangis merupakan cara bayi untuk
mengatakan "Saya lapar", "Popok saya basah", atau
"Saya capek". Otomatis sebagai orang tua anda akan mulai mengerti
arti tangisan bayi anda dan menemukan cara terbaik untuk menenangkannya
(seperti digendong atau dibedong). Bayi yang menangis terus dan tidak bisa
ditenangkan mungkin mengalami kolik atau menandakan adanya masalah medis, konsultasikan
dengan dokter jika anda tidak juga berhasil menghibur buah hati anda. Baca
lebih lanjut tentang kenapa bayi rewel dan menangis terus? di Makna Tangisan
Bayi: 22 Sebab Bayi Sering Menangis.
Perawatan
bayi 1 bulan : Tidur
Pada beberapa minggu pertama bayi baru lahir akan
tidur antara 15 -16 jam per hari. Waktu tidurnya kemungkinan tidak teratur
karena bayi masih belum bisa membedakan siang dan malam. Siklus tidur mereka
juga lebih singkat dan lebih gampang terbangun (dua atau tiga kali pada malam hari)
pada minggu-minggu awal tersebut. Bantu buah hati anda menyesuaikan diri dengan
membatasi aktivitasnya hanya pada siang hari dan menciptakan suasana hening,
gelap dan membosankan pada malam hari. Pada akhirnya bayi anda akan mengerti
bahwa siang hari adalah waktu bermain dan malam hari waktu untuk tidur.
Tips
perawatan bayi 1 bulan:
Bulan pertama adalah tahap penyesuaian untuk orang tua
dan tahap pengaturan untuk bayi baru lahir. Yang paling dibutuhkannya pada
tahap ini adalah sentuhan anda yang mencintainya. Lakukan kontak kulit dengan
bayi anda sebanyak mungkin misalnya dengan menggendong dan mengayunkan atau
memijat bayi anda dengan lembut. Hal ini akan membuat bayi anda merasa nyaman
dan disayangi.
Demikian ulasan singkat tumbuh kembang bayi 1 bulan.
Selalu ingat bahwa tiap bayi adalah unik. Bayi anda bisa mencapai milestones
nya lebih lambat atau lebih cepat. Jika anda kuatir dengan perkembangan bayi 1
bulan anda, silakan konsultasikan dengan dokter anak anda.
selasa, 22 0kt 2013. Pkl 15.50
6.
Memberikan imunisasi pada bayi
Memberikan imunisasi dasar pada BBL 1 bulan pertama meliputi
Hb I dalam 12 jam pertama setelah lahir dan BCG dan melakukan pencegahan
infeksi pada mata bayi dengan memberikan salep antibiotika serta memberikan
vitamin K1 dan imunisasi Hepatitis B.
• Pemberian
imunisasi Hb I diberikan pada 12 jam pertama BBL untuk menghindari kontak BBL
dengan agent infeksius.
• Beberapa prosedur perlindungan yang harus dilakukan
pada BBL menurut evidence tidak hanya memberikan imunisasi saja tetapi
pemberian salep mata dan vit K1
• Salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu
satu jam kelahiran. Upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan
lebih dari 1 jam setelah kelahiran
• Semua bayi lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi
1 mg intramuskuler setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi setelah menyusu
untuk mencegah perdarahn BBL akibat defisiensi vitamin K yang dialami oleh
sebagian BBL
Jenis vaksin dan manfaatnya untuk imunisasi dasar ini
terdiri dari :
1.
Vaksin BCG
(Bacillus Calmette Guerin). Diberikan untuk mencegah penyakit tuberkulosis paru
(TBC).
2.
Vaksin DPT diberikan
dalam rangka untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus.
3.
Vaksin Polio
diberikan dalam rangka untuk untuk mencegah penyakit poliomilitis.
4.
Vaksin Campak
diberikan dalam rangka untuk untuk mencegah penyakit campak.
5.
Vaksin Hepatitis
B diberikan dalam rangka untuk untuk mencegah penyakit hepatitis B.
Lalu kapan jadwal pemberian imunisasi ini mulai
dijalankan. Sebenarnya ketika bayi mulai lahir di dunia setelah proses
kelahiran bayi berakhir maka pada saat itulah sang bayi akan mulai mendapatkan
imunisasi pertamanya. Pemberian imunisasi yang pertama pada umur bayi 0-6 hari
adalah vaksin hepatitis B.
Berikut waktu jadwal imunisasi yaitu :
Bayi Umur
< 7 Hari : Hepatitis B (Hb)0.
Ø 1 Bulan : BCG, Polio 1
Ø 2 Bulan : DPT / HB1, Polio 2.
Ø 3 Bulan : DPT / HB2, Polio 3.
Ø 4 Bulan : DPT / HB3, Polio 4.
Ø 9 Bulan : Campak.
Mengutip pernyataan dari Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi
selaku Sekretaris Satgas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
yang mengatakan mengenai imunisasi lengkap :
selasa 22 okt 2013 pkl 16.14
7. Masalah
yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput,molding,Mongolian
spot, hemangioma
Mongolian
Spot
Muncul dalam bentuk tanda yang halus, datar, dan agak
gelap. Seringkali ditemukan di daerah pantat atau punggung bagian bawah bayi
dengan warna biru keabu-abuan, hitam dan cokelat. Sekilas tampak mirip memar,
namun tidak berbahaya karena mongolian spot akan hilang seiring waktu.
Rabu 23 okt 2013 pkl 04. 20
Molding
adalah pemanjangan bentuk kepala bayi karena kelahiran melalui jalan lahir.
Hemangioma
Tanda lahir ini terdiri dari 2 atas Jenis :
a.
Nevus flammeus
Daerah kapiler yang tidak menonjol,berbatas tegas ,
berwarna merah-ungu yang tidak bertambah ukurannya, bias menghilang atau
memudar warnanya.
b.
Nevus vasulosus
Kapiler
yang baru terbentuk dan membesar pada kulit( lapis dermis dan sub dermis) yang
tumbuh beberapa bulan , kemudian mengkerut dan menghilang
akses rabu 30 okt 2013 pkl 04.15
Diposkan oleh Asuhan Neonatus Bayi dan Balita di 16.48
Caput
succedaneum
adalah benjolan
yang membulat disebabkan kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum
membuka penuh yang akan menghilang dalam waktu satu dua hari. Caput succdaneum
merupakan kumpulan cairan dibawah kulit kepala yang biasa terjadi pada
persalinan lama dan sulit. Caput dapat melewati garis sutura, lain halnya pada
ceptul hematom yaitu cairan tidak melewati batas sutura. Cairan ini diserap
kembali dalam waktu 12 jam atau beberapa hari setelah lahir.
Penyebab
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang
kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan
sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke
jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan
dengan Vaccum ektrasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.qirtin.com/pengertian-caput-succedaneum-dan-cephalhematoma/#ixzz1eDdh7yiB
http://mediabidan.blogspot.com/2009/02/asuhan-pada-bayi-dgn-caput-succedaneum.html
http://nk12.blogspot.com/2012/03/materi-caput-succedaneum.html
internet
8.
Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti:
hypoglikemia, hypotermi,dehidrasi,diare,infeksi dan icterus
Berbagai komplikasi yang akan terjadi pada Bayi Baru
Lahir meliputi :
a.
Hipotermi
Dalam kandungan, bayi berada dalam suhu lingkungan yang
normal dan stabil yaitu 36 C sampai dengan
37 C. Segerah setelah lahir bayi di harapkan pada suhu lingkungan yang
umumnya lebih rendah. Perbedaan suhu ini memberikan pengaru pada kehilangan
panas tubuh bayi, hipotemi dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan
anas dan kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan
otot-otot yang belum cukup memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum
matangnya sistem saraf pengatur suhu tubuh, permukaan tubuh relatif lebih besar
dibandingkan dengan berat badan sehingga mudah kehilangan panas.
Tanda klinis hipotermi : Suhu tubuh dibawah normal,
kulit dingin, akral dingin, dan sianosis.
b.
Hipoglikemia
Penyelidikan kadar gula darah pada 12 jam pertama
menunjukan bahwa hipoglikemia dapat terjadi sebanyak 50 % pada bayi matur :
Glokosa merupakan sumber utama energi selama masa janin, glukosa yang diambil
janin tergantung dari kadar gula darah ibu karena terputusnya hubungan plasenta
dan janin menyebabkan terhentinya pemberian glukosa, bayi ateren dapat
mempertahankan kadar gula darah 50 – 60 mg/dL selama 72 jam pertama, bayi berat
lahir rendah dalam kadar 40 mg/dL. Ini disebabkan cadangan glikogen yang belum
mencukupi, Hipoglikemia bila kadar gula darah sama dengan kurang dari 20 mg/Dl.
Tanda klinis hipoglikemia : gemetar atau tremor,
sianosis, apatis, kejang, tangisan lemah atau melengking, kelumpuhan atau
letergi, kesulitan minum, terdapat gerakan putar mata, keringat dingin,
hipotermia, gagal jantung dan henti jantung.
c. Diare
Tinja berair lebih mengkhawatirkan daripada sembelit.
Diare dapat disebabkan oleh sesuatu yang Anda makan jika Anda menyusui atau
jika bayi mengalami infeksi. Bayi dapat mengalami dehidrasi jika buang air
besar dengan tinja yang berair lebih dari 5 – 8 kali selama 8 jam.
Tanda-tanda lain termasuk menangis tanpa air mata,
jarang buang air kecil dan mata yang terlihat cekung. Anda mungkin perlu
memeriksakan bayi Anda ke dokter untuk mendapatkan cairan oralit yang
mengandung elektrolit untuk menghidrasi tubuh.
Akses
http://hambaallah92.wordpress.com/2013/01/16/5-masalah-yang-terjadi-pada-bayi-baru-lahir/. Rabu,23 okt 2013.Pkl 11.14
d.
dehidrasi
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total,
dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik),
atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama (dehidrasi isotonik), atau
hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik).
Dehidrasi
terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu:
1.
Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat
badan).
2.
Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari
berat badan)
3.
Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari
berat badan).
Tanda-tanda
dehidrasi pada bayi
1. Lebih
dari 6 jam tidak pipis
2. Pipisnya
berwarna lebih gelap dari biasanya dan baunya lebih kuat
3. Lemah
dan lesu
4. Mulut
dan bibir kering atau pecah-pecah
5. Tidak
keluar air mata ketika menangis
Ciri-ciri
Bayi yang Dehidrasi
1. Haus
berlebihan
2. Terlihat
lesu dan tidak sehat
3.
Hilangnya elastisitas kulit
4. Mulut
kering dan lengket
5. Popok
kering
Gejala
lainnya dari dehidrasi:
1. Mata
cekung
2. Tangan
dan kaki terasa dingin dan terlihat kemerahan
3. Rewel
dan mengantuk berlebihan
4.
Ubun-ubun cekung
Akses http://minniechubby011.blogspot.com/2012/11/dehidrasi-pada-bayi.html Rabu,23 okt 2013 Pkl 11.26
Pengertian
Infeksi Neonatrum
Inkfesi Neonatorum atau Infeksi adalah infeksi bakteri
umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupan. yang
menyebar ke seluruh tubuh bayi baru lahir.Infeksi adalah sindrom yang
dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. (Doenges, Marylyn E.
2000, hal 871). Septisemia menunjukkan munculnya infeksi sistemik pada darah
yang disebabkan oleh penggandaan mikroorganisme secara cepat dan zat-zat
racunnya yang dapat mengakibatkan perubahan psikologis yang sangat besar.
Infeksi merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan
jaringan lain. Infeksi terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi
merupakan penyebab dari 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5
kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari
2,75 kg dan 2 kali lebih sering menyerang bayi laki-laki. Pada lebih dari 50%
kasus, infeksi mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir, tetapi
kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir.Infeksi yang baru timbul
dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan oleh infeksi nasokomial
(infeksi yang didapat di rumah sakit).
Selasa
23 okt 2013 Pkl 11.28
Icterus
fisiologi
Penjelasan
Warna kuning pada kulit dan mata karena peningkatan
bilirubin darah yang terjadi setelah usia 24 jam dan biasanya menghilang dalam
tempo 10 hari.
Pengobatan
Tentukan apakah icterus fisiologi atau patologi. Bila
icterus fisiologi beri ASI lebih sering, terutama diberikan pada beberapa hari
pertama kehidupan: Pemberian kolostrum untuk membantu mengeluarkan meconium
sece[at mungkin juga dapat membantu mencegah icterus fisiologi.
9. Promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1 bulan
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan
atau perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhui
lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku
dan kualitas kesehatan.
Promosi kesehatan meliputi pendidikan
atau penyuluhan kesehatan, ini merupakan bagian penting dari promkes. Promosi
kesehatan juga berarti upaya yang bersifat primotif (peningkatan), kuratif
(pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan
yang komprehensif.
A. PADA BAYI
1.
PENGERTIAN BAYI
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12
bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu
dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian.
2. PROMOSI
KESEHATAN PADA BAYI
Beberapa promosi kesehatan yang dilakukan dalam
menangani bayi baru lahir yaitu sebagai berikut :
a. Pencegahan
Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang
harus dilakukan pada bayi, karena bayi sangat rentan terhadap infeksi. Tindakan
pencegahan infeksi pada bayi adalah sebagai berikut :
1) Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan
bayi.
2) Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut
serta kain yang digunakan untuk bayi, dalam keadaan bersih.
3) Menganjurkan
ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya dengan mandi setiap hari
(putting tidak boleh disabun).
4) Membersihkan muka, pantat, tali pusat dengan air
bersih, hangat dan sabun setiap hari.
5) Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita
infeksi dan memastikan orang-orang yang memegang bayi sudah mencuci tangannya.
b. Dalam
Pemberian ASI
Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam
menunjang pemberian ASI. Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI
dengan baik dan mencegah masalah-masalah umum terjadi.
1) Peranan
awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah :
a)Meyakinkan bahwa bayi memperoleh
makanan yang mencukupi dari payudara ibunya.
b) Membantu ibu sedemikian rupa sehingga
ia mampu menyusui bayinya sendiri.
2) Bidan
dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan :
a. Membiarkan bayi bersama ibunya segera
sesudah lahir selama beberapa jam pertama.
Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering
disebut dengan inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu
dini. Hal ini merupakan peristiwa penting, dimana bayi dapat melakukan kontak
kulit langsung dengan ibunya dengan tujuan dapat memberikan kehangatan. Selain
itu, dapat membangkitkan hubungan/ ikatan antara ibu dan bayi. Pemberian ASI
seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah
lahir
b. Mengajarkan cara merawat payudara
yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul.
Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran
ASI lancar. Perawatan payudara dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutup
kemungkinan perawatan payudara sebelum hamil sudah mulai dilakukan. Sebelum menyentuh
puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum
menyusui. Kebersihan payudara paling tidak dilakukan minimal satu kali dalam
sehari, dan tidak diperkenankan mengoleskan krim, minyak, alkohol ataupun sabun
pada puting susunya.
c. Membantu ibu pada waktu pertama kali
memberi ASI.
Membantu ibu segera untuk menyusui bayinya setelah
lahir sangatlah penting. Semakin sering bayi menghisap puting susu ibu, maka
pengeluaran ASI juga semakin lancar. Hal ini disebabkan, isapan bayi akan
memberikan rangsangan pada hipofisis untuk segera mengeluarkan hormon oksitosin
yang bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI. Pemberian ASI tidak
terlepas dengan teknik atau posisi ibu dalam menyusui.
3)
Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
Pemberian ASI sebaiknya sesering mungkin tidak perlu
dijadwal, bayi disusui sesuai dengan keinginannya (on demand). Bayi dapat
menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu
payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam.
Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi berikutnya.
a)
Memberikan kolustrum dan ASI saja.
ASI dan kolustrum merupakan makanan yang terbaik untuk
bayi. Kandungan dan komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada
keadaan masing-masing. ASI dari ibu yang melahirkan prematur sesuai dengan
kebutuhan prematur dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup
bulan maka sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan juga.
b)
Menghindari susu botol dan “dot empeng”.
Pemberian susu dengan botol dan kempengan dapat
membuat bayi bingung puting dan menolak menyusu atau hisapan bayi kurang baik.
Hal ini disebabkan, mekanisme menghisap dari puting susu ibu dengan botol jauh
berbeda.
4)
Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung adalah merupakan salah satu cara
perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan
ditempatkan bersama dalam ruangan selama 24 jam penuh. Manfaat rawat gabung
dalam proses laktasi dapat dilihat dari aspek fisik, fisiologis, psikologis,
edukatif, ekonomi maupun medis.
a) Aspek
fisik
Kedekatan ibu dengan bayinya dapat mempermudah bayi
menyusu setiap saat, tanpa terjadwal (nir-jadwal). Dengan demikian, semakin
sering bayi menyusu maka ASI segera keluar.
b) Aspek
fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih
sering disusui. Sehingga bayi mendapat nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks
oksitosin yang ditimbulkan dari proses menyusui akan membantu involusio uteri
dan produksi ASI akan dipacu oleh refleks prolaktin. Selain itu, berbagai
penelitian menyatakan bahwa dengan ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan
atau dapat digunakan sebagai KB alami.
c) Aspek
psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan batin antara ibu
dan bayi atau proses lekat (early infant mother bounding). Hal ini disebabkan
oleh adanya sentuhan badaniah ibu dan bayi. Kehangatan tubuh ibu memberikan
stimulasi mental yang diperlukan bayi, sehingga mempengaruhi kelanjutan
perkembangan psikologis bayi. Ibu yang dapat memberikan ASI secara eksklusif,
merupakan kepuasan tersendiri.
d) Aspek
edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal
cara merawat bayi dan merawat dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat
inilah, dorongan suami dan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu.
e) Aspek
ekonomi
Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu
maupun keluarga, tetapi juga untuk rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini
merupakan suatu penghematan dalam pembelian susu buatan dan peralatan lain yang
dibutuhkan.
f) Aspek
medis
Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya
infeksi nosokomial. Selain itu, ibu dapat melihat perubahan fisik atau perilaku
bayinya yang menyimpang dengan cepat. Sehingga dapat segera menanyakan kepada
petugas kesehatan sekiranya ada hal-hal yang dianggap tidak wajar.
c. Makanan
tambahan
Saat bayi yang memasuki trisemester ke-2 (bulan ke-4
sampai ke-6), ASI saja tidak cukup sehingga memerlukan makanan tambahan.
Makanan tersebut diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan anak pada
kecepatan yang sama seperti pada saat trisemester pertama (3 bulan pertama).
Dengan umur yang terus bertambah, kebutuhan gizi juga semakin meningkat. Jika
tidak diimbangi bisa menyebabkan kurang gizi dan berat badan bayi tidak
seimbang dengan umurnya.
Pada usia 4-6 bulan ini, bayi bisa mulai diberikan
makanan lumat atau setengah cair dengan bahan dasar ASI atau susu formula dan
bahan makanan pokok. Misalnya bubur saring atau buah pisang yang teksturnya
lembut. Pisang mudah diserap oleh tubuh, bahkan oleh bayi sehingga dapat
digolongkan sebagai jenis buah yang dapat diperkenalkan secara dini bagi bayi.
Selain itu, kandungan gizi dalam buah pisang sangat banyak, yakni mineral,
vitamin, karbohidrat, serat, protein, dan lemak.
Pada usia 7 bulan, anak sudah bisa dikenalkan dengan
buah-buahan yang lebih bervariasi. Sari buah yang dapat diperkenalkan
diantaranya sari buah melon, semangka, pir, apel, avokad, dan pepaya. Tomat dan
jeruk sebaiknya tidak diberikan terlalu dini, karena kedua buah tersebut
disinyalir dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan seperti iritasi
lambung dan diare.
Protein, vitamin dan mineral untuk anak usia inijuga
dapat diperoleh dari sayur-sayuran seperti bayam, wortel dan sari kacang hijau
atau kacang kedelai. Sementara itu, kalori dapat diperoleh dari sereal, tepung
beras, dan umbi-umbian. Namun, untuk bayi usia ini tidak dianjurkan diberi
sayuran yang masih segar. Hal itu karena enzim-enzim pencernakan bayi belum
berkembang sempurna, sehingga banyak zat-zat yang merugikan dalam sayuran segar
yang dapat menghambat penyerapan berbagai zat gizi. Karena itu, untuk sayuran
harus direbus dulu dan dilumatkan.
d. Mempromosikan
vaksinasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekbalan pada bayi
dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tetentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai
untuk merangsang pembentukkan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui
suntikan ataupun peroral
Tujuan Imunisasi adalah agar tumbuh kembang terhadap
penyakit tertentu, kekbalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya:
1) Terdapat
tingginya kadar antibody pada saat dilakukan imunisasi
2) Potensi
anti gen yang disuntikan.
3) Waktu
antara pemberian imunisasi
e.
Perawatan tali pusat
Langkah-langkah perawatan pusar bayi adalah :
1) Ganti
pembalut pusar bayi dengan kain kasa baru. Tidak perlu panik melihat tetesan
darah yang kemudian menghitam, terutama di minggu pertamanya. Pada saat ini,
pusar bayi yang baru lahir biasanya masih tampak seperti luka.
2) Kenakan
popok dengan cara melipat bagian atasnya menjauhi pusar untuk menghindari
rembesan urin mengenai pusar.
Beberapa hal yang perlu diingat saat merawat pusar
bayi, antara lain :
1) 1aga
kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam keadaan
kering.
2) Gunakan
kapas baru pada setiap basuhan.
3) Agar
tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar yang terus
dibalut sehingga mendapat udara cukup.
4) Saat
membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
5) Agar
praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
6) Lakukan
acara bersih-bersih ini 1-2 kali sehari.
7) Jika
kulit di area sekitar pusar si kecil memerah dan panas seperti terbakar, segera
kunjungi dokter. Bisa jadi ada infeksi yang disebabkan jamur atau al lain.
Kalau penyebabnya memang benar-benar infeksi, biasanya akan diberi sedikit
betadine.
Diposkan
oleh Titi Agustianti
Akses selasa
22 okt 2013 Pkl 10.45 http://titimidewife.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
10.
Keuntungan dan resiko imunisasi pada bayi
Keuntungan dan
resiko imunisasi pada bayi
a. Imunisasi penting untuk perlindungan bayi terhadap
infeksi/penyakit.
b. Kolostrum(pra ASI mator untuk bayi) memberi bayi
(perlindungan dini terhadap infeksi: sebagai imunisasi pertama)
c. Imunisasi teratur yang akan diberikan pada bayi
anda meliputi BCG, Polio oral, dan hepatitis B
d. Bayi anda
memerlukan imunisasi sepanjang kehidupan. Imunisasi berikutnya akan diberikan
pada umur 6 minggu. Jangan lupa membawa bayi ke klinik untuk mendapatkan
suntikan yang penting ini
e. Ingatkan juga ibu untuk mendapaykan suntikan
tetanus toksoid. JIka dirinya belum di imunisasi
f. lebih banyak resiko bila tidak di imunisasi di
bandingkan resiko yang ditimbulkan imunisasi. Dengan memberikan imunisasi,
mungkin timbul efek samping sementara selama 1 hari seperti rasa sakit pada
tempat suntikan. Lebih baik sedikit sakit, karena tanpa suntikan bisa mendatangkan
resiko sakit bahkan kematian.
Di kutip :
JNPK-KR.2002.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta: JHPIEGO(MNH) dan departemen
kesehatan republic indonesia
11.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi premature
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI PREMATUR
Agar
tumbuh kembangnya tidak mengalami kelambatan, bayi prematur membutuhkan
stimulasi yang kontinu dan berkesinambungan. Bayi prematur memerlukan
rangsangan yang terus menerus agar keterlambatan serta resiko gangguan
pertumbuhan dan perkembangan dapat dicegah. Pada prinsipnya, pemberian
stimulasi pada bayi prematur sesuai dengan bayi lainnya, yang perlu
diperhatikan adalah pada saat penilaian pemantauan tumbuh kembang harus
menggunakan usia koreksi. Begitu pula saat memberikan stimulasi, lakukan sesuai
usia koreksinya.
Stimulasi bayi prematur
Pertama,
stimulasi rangsang taktif dengan memijat ( massage atau sentuhan ). Kedua,
stimulasi vestibular kinestetik dengan menimang dan mengayun. Ketiga, stimulasi
pendengaran dengan menyanyikan lagu, memperdengarkan musik, rekaman suara ibu,
dan irama jantung ibu. Keempat, stimulasi visual dengan gerakan, warna, dan
bentuk.
Stimulasi sesuai usia perkembangan
Stimulasi
dilakukan teraturndan berkesinambungan dalam aktivitas sehari – hari saat
menjelang tidur, memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makan,
menggendong, mengajaknya bermain, dan sebagainya.
Bayi 0- 3 bulan :
memberi rasa nyaman dan aman, memeluk, menggendong,
menatap matanya, mengajaknya senyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau
musik bergantian, menggerakkan benda dengan arah horizontal ke kiri dan kanan
melewati garis tengah dengan menggunakan benda berwarna mencolok, bunyi, serta
merangsang si kecil meraih dan memegang mainan.
Bayi 3 – 6 bulan
Bermain ciluk ba, melihat wajah bayi ddi cermin, bayi
dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak balik, dan diajarkan mengucapkan
beberapa suku kata seperti “ma…ma…ma..” Atau “pa…pa…pa..” Atau “da..da..da..”
Bayi 6-9 bulan
Panggil namanya, ajak bersalaman, tepuk tangan,
bacakan dongeng, duduk sendiri, merangkak, ajari menunjuk, dan mengucapkan kata
“mama” dan “papa” sesuai artinya.
Bayi 9 – 12 bulan
Memanggil mama, papa, dada atau gaga, memasukkan
mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, oper bola, dilatih berdiri, merambat,
dan berjalan dengan berpegangan (titah).
Bayi 12 – 18 bulan
Mencoret dengan krayon, menyusun balok, puzzle,
memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari wadah, permainan boneka, sendok,
piring, gelas, teko, sapu, dan lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan,
memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, memahami perintah sederhana (
ambil bola, sayang mama), menyebut nama atau menunjukkan benda – benda. Usia 18
bulan anak sudah dapat mengucapkan 6 -10 kata yang benar dan tepat.
Bayi 18 -24 bulan
Mengenal bagian tubuh dengan cara bermain. Melihat
gambar benda, menyebutkan nama binatang, dan mengajaknya bicara tentang
kegiatan sehari – hari ( makan, minum, mandi, main, cara meminta, dan lain –
lain). Melatih keterampilan jarinya dengan menggambarkan pakaian, bermain
lempar bola, dan melompat.
Usia 2-3 tahun
Mengenalkan kata sifat ( besar, kecil, panas, dingin,
tinggi, rendah, banyak, sedikit). Menyebutkan nama teman, menghitung benda,
memakai baju dan mengancingkannya, menyikat gigi, bermain bersama anak lain
(boneka, masak – masakkan), menggambar garis, lingkaran, manusia, berdiri
disatu kaki, dan toilet training.
Setelah umur 3 tahun
Stimulasi diarahkan untuk persiapan sekolah, misalnya
cara memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung
sederhana, mengerti perintah sederhana ( buang air kecil atau buang air besar
di toilet), dan kemandirian ( makan sendiri, membuka celana atau baju, cuci
tangan, dan sekolah tanpa ditunggu), berbagi dengan teman, berempati, dan lain
– lain.
Sumber : KOMPAS, 2 September 2012
Oleh : Rini Sekartini – Ikatan Dokter Indonesia.
selasa 5 okt 2013 pkl 16.52
12.
Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra-cranial,fraktur
clavikula,kematian mendadak, hematoma
1. Perdarahan
intracranial
Perdarahan intracranial dapat terjadi karena trauma
lahir, disseminated intravascular coagulopathy atau trombositopenia idiopatik,
Matriks germinal epidimal yang kaya pembuluh darah merupakan wilayah yang
sangat rentan terhadap perdarahan selama minggu pertama kehidupan.
Tanda klinis perdarahan intracranial :
1) Kegagalan
umum untuk bergerak normal
2) Refleks
moro menurun atau tidak ada
3) Tonus otot
menurun
4) Letargi
5) Pucat
(anemis) dan sianosis
6) Apneu
7) Kegagalan
menetek dengan baik
8) Muntah yang
kuat
9) Tangisan
bernada yang tinggi dan tajam
c. Penyakit
yang diderita nantinya :
1)
Hiperaktivitas
2) Kesulitan
interaksi sosial, komunikasi karena rasa malu yang besar
3) Gangguan
penglihatan
4) Mengalami
kelumpuhan
5) Autis
2. Pengertian fraktur clavikula
Menurut A. Samik Wahab (2000) Fractur adalah dimana
hilangnya kontinuitas jaringan tulang fractur klavikula pada bayi terdapat 1,5
– 3% dari persalinan pervaginam fractur ini merupakan trauma lahir pada tulang
yang tersering ditemukan dibanding dengan trauma tulang lainnya.
Akses
selasa,22 okt 2013 pkl. 12.45 http://firmanpharos.wordpress.com/2010/04/26/asuhan-kebidanan-pada-bayi-dengan-bbl-fraktur-clavikula/
2.
Cepal Hematoma
Cephal hematoma adalah perdarahan sub periosteal
akibat kerusakan jaringan poriestum karena tarikan atau tekanan jalan lahir.
Dan tidak pernah melampaui batas sutura garis tengah. Pemeriksaan x-ray
tengkorak dilakukan, bila dicurigai ada nya faktur (mendekati hampir 5% dari
seluruh cephalhematoma). Tulang tengkorak yang sering terkena adalah tulang
temporal atau parietal ditemukan pada 0,5-2 % dari kelahiran hidup. (Menurut
P.Sarwono.2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ; Bagus Ida Gede
Manuaba. 1998; Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan)
Cephal hematoma adalah pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan
karena adanya penumpukan darah akibat pendarahan pada subperiostinum. ( Vivian
nanny lia dewi, 2010 ) ). Kelainan ini agak lama menghilang (1-3 bulan). Pada
gangguan yang luas dapat menimbulkan anemia dan hiperbilirubinemia. Perlu
pemantauan hemoglobin, hematokrik, dan bilirubin. Aspirasi darah dengan jarum
tidak perlu di lakukan. (Sarwono Prawirohardjo,2007).
Akses
kamis, 24 okt 2013 Pkl 04.35 http://medical-nurs.blogspot.com/2012/11/asuhan-neonatus-bayi-dan-dengan-cephal.html
ASUHAN NEONATUS BAYI dan BALITA dengan CEPHAL HEMATOMA
Diposkan oleh Adi Dom | 00.34
3.Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant
Death Syndrome)
1. DEFINISI
Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS,
Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak
terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang
paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000
bayi mengalami SIDS dan hampir selalu ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan
SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia.
Kematian bayi mendadak tidak terduga dan
dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi,merupakan sara
kematian paling utama pada tahun pertama kehidupan setelah masa neonatus.
Peristiwa ini menggambarkan sindroma bayi mati mendadak (SIDS yaitu Sudden
Infant Death Syndrome). Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant
Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi
yang tampaknya sehat.
SIDS merupakan penyebab kematian yang
paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000
bayi mengalami SIDS dan hampir selalu ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan
SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia. Pada kasus yang
khas seorang bayi berusia 2-3 bulan yang tampak sehat, di tidurkan tanpa
kecurigaan bahwa segala sesuatunya di luar keadaan yang biasa, beberapa waktu
kemudian bayi di temukan meninggal, dan otopsi konvensional gagal menemukan
penyebab kematian. Telah di ungkapkan bahwa bayi tampak sehat sebelum
meninggal, tetapi riwayat perinatal yang lebih rinci serta pemeriksaan intensif
fungsi kardiorespiratorik dan neurologik menghasilkan bukti-bukti bahwa anak
tidak berada dalam keadaan yang normal sebelumnya.
Seorang ibu yang merokok pada masa
kehamilan meningkatkan risiko sindrom mati mendadak pada bayi. Kematian
mendadak pada bayi terjadi ketika bayi kekurangan napas di tempat tidur setelah
posisinya menghalangi pernapasannya. Seperti yang dikutip dari AFP, sindrom
mati mendadak itu banyak dikaitkan dengan kurangnya respons yang mengejutkan
pada otak yang memicu bayi bernapas megap-megap. Dalam kondisi semacam itu,
bayi akan menangis untuk merangsang pernapasan normal kembali.
2. PENYEBAB
Penyebab ketidaknormalan itu masih belum
diketahui jelas. Namun, bukti statistik menunjukkan ada kaitan bayi yang
terpapar tembakau selama kehamilan dengan sindrom mati mendadak pada bayi. Tim
dokter yang dipimpin Dr Anne Chang, seorang profesor di bidang pernapasan di
Royal Children’s Hospital Foundation di Brisbane, Australia, berupaya mencari
kaitan antara kedua hal itu dengan mengamati 20 bayi sehat berusia sekitar tiga
sampai lima bulan. Usia itu merupakan usia yang berisiko mati mendadak.
FAKTOR-FAKTOR YANG MUNGKIN MENYEBABKAN
BAYI MENINGGAL MENDADAK
1. Jeda pernafasan karena Apnea dan
sianosis yang lama selama tidur telah diobservasi pada dua bayi yang kemudian
dianggap meninggal karena SIDS dan telah diamati pula adanya obstruksi saluran
nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada
bayi-bayi dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea
sentral atau apnea obstruktif yang lebih penting dalam terjadinya SIDS
2. Cacat batang otak karena sedikitnya 2
kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki
abnormalitas pada susunan saraf pusat.
3. Fungsi saluran nafas atas yang
abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, maka bayi yang muda
dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas, apakah keadaan
ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui.
4. Reflek saluran nafas yang
hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang
timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan perhatian
yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai
mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi.
5. Abnormalita jantung, beberapa ahli
mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda, tetapi tidak mendapatkan
bukti yang meyakinkan saa ini untuk menunjukan bahwa aritmia jantung memainkan
perana pada SIDS.
Akses
rabu 23 okt 2013 Pkl 05.12 http://ummukautsar.wordpress.com/2010/04/12/sindroma-kematian-bayi-mendadak-sids-sudden-infant-death-syndrome/
Keterampilan
Dasar
1. Membersihkan
jalan nafas dan memelihara jalan pernafasan, dan merawat tali pusat
Rencana
Asuhan Bayi 2-6 Jam Pertama
Pembersihan
jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi adalah
rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis, dan dokter memberi
instruksi khusus (Saifuddin, 2002;133).
1) Membersihkan Jalan Nafas
• Bayi normal akan menangis spontan segera
setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera
membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
• Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat
yang keras dan hangat.
• Gulung
sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan
kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
• Bersihkan
hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
dengan kasa steril.
• Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2
sampai 3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar, dengan
rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
a)
Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak.
Sangat penting membersihkan jalan napas, sehingga bayi bernafas tidak akan
menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).
(1) Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau
alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan slangnya harus telah
siap di tempat.
(2) Segera lakukan usaha menghisap mulut dan
hidung.
(3) Petugas harus memantau dan mencatat usaha
napas yang utama.
(4) Warna kulit, adanya cairan atau mekonium
dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
b) Bantuan untuk memulai pernapasan mungkin
diperlukan untuk mewujudkan ventilasi yang adekuat
Dokter
atau tenaga medis lain hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit bayi
tidak bernapas.
2.Merawat
tali pusat
a. Jangan
membungkus perut atau pusar ataupu nmongoleskan bahan atau ramuan apapun
kepuntung tali pusat, dan nasehati keluarga untuk tidak memberikab apapun
kepada pusat bayi
b. Pemakaian
alcohol ataupun betadine masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali
pusat basah/lembab
c. Beri
nasihat pada ibu dan keluarganya sebelum penolong meninggalkan bayi:
• Lipat
pokok di bawah punting tali pusat
• Jika
punting tali pusat kotor, cuci secara lembut dengan air matang( disinfeksi
tingkat tinggi) dan sabun. Keringkan secara seksama dengan kain bersih.
• Jelaskan
ibu bahwa ia harus mencari bantuan perawatan jika pusar menjadi merah atau
mengeluarkan nanah atau darah
• Jika pusat menjadi merah atau
mengeluarkan atau darah,segera rujuk bayi tersebut ke fasilitas yang mampu
memberikan u lahir secara lengkap.perawatan bayi bar
Merawat
tali pusat dengan menggunakan kassa steril tanpa menggunakan betadine dan
alkohol 70%.
Dwi p.puteri
.2012.akses internet http://putriyacipugh.blogspot.com/p/211-adaptasi-bayi-baru-lahir-terhadap.html. 23 okt 2013.pkl 15.14
2. Menjaga
kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan
Menjaga kehangatan bayi baru lahir adalah suatu hal
yang sangat penting.
a.
Bayi memerlukan
selimut penutup melebihi orang dewasa. Suhu ruangan harus sedikitnya 18-24
derajad celcius
b.
Jika bayi
kedinginan, ia harus didekap erat oleh ibu, dan kemudian keduanya diselimuti.
Bayi dibawa ke dokter untuk dievaluasi
c.
Jangan gunakan
alayt penghangat buatan ditempat tidur misalnya seperti botol berisi air panas.
Benda-benda ini bisa membakar bayi.
Di kutip
PUSDINKES-WHO-JHPIEGO.2003.ASUHAN BAYI BARU LAHIR.JAKARTA
Menghindari
panas yang berlebihan :
(1) Membungkus
bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu.
(2) Menidurkan
bayi didalam incubator buatan yaitu dapat dibuat dari keranjang yang pinggirnya
diberi penghangat dari buli-buli panas atau botol yang diisi air panas.
Buli-buli panas atau botol-botol ini disimpan dalam keadaan berdiri tutupnya
ada di sebelah atas agar tidak tumpah dan tidak mengakibatkan luka bakar pada
bayi. Buli-buli panas aatau botol ini pun harus dalam keadaan terbungkus, dapat
menggunakan handuk atau kain yang tebal. Bila air panasnya sudah dingin ganti
airnya dengan air panas kembali.
a.
Suhu lingkungan
bayi harus dijaga :
-
Kamar dapat masuk
sinar matahari.
-
Jendela dan pintu
dalam keadaan tertutup untuk mengurangi hilangnya panas dari tubuh bayi melalui
proses radiasi dan konveksi.
-
Lampu sorot/
belajar yang jaraknya 30 cm
b.
Badan bayi harus
dalam keadaan kering.
c.
Gunakan salah
satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak
kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator atau ruangan
hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk.
d.
Jangan memandikan
atau menyentuh bayi dengan tangan dingin.
e.
Ukur suhu tubuh
dengan berkala.
f.
Yang juga harus
diperhatikan untuk penatalaksanaan suportif ini adalah :
1) Jaga dan
pantau patensi jalan nafas.
2) Pantau
kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit.
Bila terjadi penyulit, harus dikoreksi
dengan segera (contoh; hipotermi, kejang, gangguan nafas, hiperbilirubinemia). Berikan
dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainnya. Anjurkan ibu untuk
tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu berkunjungan setiap
saat dan siapkan kamar untuk menyusui.
Akses 29 okt 2013 Pkl 11.15 http://asuhansayanganak.blogspot.com/
3. Menilai
segera bayi yang baru lahir seperti APGAR
Pengkajian Pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir memerlukan observasi
cermat dan terampil untuk memastikan apakah telah tercapai penyesuaian yang
memuaskan terhadap kehidupan ekstrauterin. Pengkajian fisik setelah kelahiran
dapat dibagi menjadi :
a. Pengkajian awal menggunakan sistem
skoring APGAR.
b. Pengkajian usia gestasional.
c. Pemeriksaan fisik sistematis.
Pengkajian Awal : Skoring APGAR
Metode yang paling sering digunakan
untuk mengkaji penyesuaian segera bayi baru lahir terfadap kehidupan bayi ekstrauterin
adalah sistem skoring APGAR. skor ini didasarkan pada observasi denyut jantung,
usaha bernapas, tonus otot, refleks iritabilitas, dan warna yang diobservasi
pada menit 1 dan 5 setelah kelahiran dan diulang setelah kondisi bayi stabil.
Tabel Skoring APGAR
Tanda 0 1 2
Denyut Jantung Tidak ada Lambat, >
100 < 100
Usaha Bernapas Tidak ada Tidak teratur ,
lambat, menangis lemah Baik, menangis kuat
Tonus Otot Lumpuh Sedikit fleksi
ekstremitas Fleksi baik
Refleks Iritabilitas Tidak ada respon
Menyeringai Menangis, bersin
Warna Biru, pucat Tubuh merah jambu,
ekstremitas biru Seluruhnya merah jambu
Skor Total APGAR
a. Skor 0-3 menunjukan distres berat.
b. Skor 4-6 menunjukan kesulitan sedang.
c. Skor 7-10 menunjukan bahwa tidak ada
kesulitan dalam penyesuaian terhadap kehidupan ekstrauterin.
SKOR APGAR
TANDA 0 1 2
Appearance Biru,pucat Badan
pucat,tungkai biru Semuanya merah muda
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Activity Lemas/lumpuh Gerakan
sedikit/fleksi tungkai Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak
teratur Baik, menangis kuat
Prosedur penilaian APGAR
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR
pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
• Lakukan tindakan dg cepat & tepat
sesuai dg hasilnya
• Ulangi pada menit kelima
• Ulangi pada menit kesepuluh
• Dokumentasikan hasil & lakukan
tindakan yg sesuai
Penilaian
o Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
o Nilai tertinggi adalah 10
• Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm
keadaan baik
• Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami
depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
• Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami
depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasimbersihkan
badan bayi dan memberikan identitas
Yasirotul.2010.Playingwithbrusheshttp://yaciiratulpersonalwebsite.blogspot.com/2011/01/pengkajian-bayi-baru-lahir.html.
Akses 22 okt 2013.pkl15.36
4.
Membersihkan
badan bayi dan memberikan identitas
Identifikasi
Bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang
persalinannya mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal
yang efektif harus diberikan kepada bayi setiap bayi baru lahir dan harus tetap
ditempatnya sampai bayi dipulangkan.
a) Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu
tersedia di tempat penerimaan pasien, di kamar bersalin, dan di ruang rawat
bayi.
b) Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan
tepi yang harus tidak mudah melalui, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.
c) Pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum:
(1) Nama
(bayi, nyonya),
(2) Tanggal
lahir,
(3) Nomor
bayi,
(4) Jenis
kelamin,
(5) Unit,
(6) Nama
lengkap ibu.
d) Di setiap
tempat tidur harus selalu diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi.
Membersihkan badan bayi
Sekitar 6 jam atau lebih setelah lahir, bayi
dimandikan.
Perawat mencoba untuk tidak membersihkan bahan putih
berminyak (verniks kaseosa) yang menutupi hampir seluruh kulit bayi baru lahir,
karena bahan ini membantu melindungi terhadap infeksi.
Memandikan :
·
Pastikan bayi
dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalam inkubator
·
Periksa kembali
temperatur air dengan suhu 37 – 38 derajat celcius/ hangat – hangat kuku, air
dalam waskom hanya digunakan untuk menyeka (sponge bath) dan membersihkan
rambut.
·
Mulai memandikan
: usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan air bersih dan bagian
berbeda untuk tiap – tiap mata.
·
Bersihkan wajah
dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa menggunakan sabun.
·
Membersihkan
rambut :
-
pegang bayi
dengan aman, gunakan ”football hold”, basahi rambut dengan air secara lembut
-
Usapkan shampoo
bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan keringkan kulit kepala dengan
cepat
·
Membersihkan
telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang berbeda
untuk tiap – tiap- telinga.
·
Membersihkan
tubuh dan ekstremitas :
-
setelah melepas
selimut mandi/ pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan dan punggung dengan
cara yang sama
-
bersihkan tubuh
dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang
dibersihkan sebelum berpindah ke bagian yang lain
·
membersihkan
genetalia :
-
Bayi perempuan :
bersihkan labia secara perlahan-lahan dengan arah dari depan ke belakang.
-
bayi laki-laki :
terik kulup dengan lembut dan sejauh-jauhnya, bersihkan ujun glands dengan
gerakan memutar dan kembalikan kulup dengan segera setelah dibersihkan.
·
Bersihkan dan
keringkan daerah perineal
·
Tidak dianjurkan
menggunakan bedak, minyak atau lotion pada kulit bayi
·
Gunakan alkohol
untuk perawatan tali pusat jika perlu angkat tali pusat agar perawatan lebih
adequat.
·
Gunakan popok
dengan lipatan ke depan dan berada dibawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam
keadaan terbuka.
·
Gunakan pakaian
bayi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan.
Akses Minggu 27 Okt 2013 Pkl 08.43 http://tutorialkuliah.wordpress.com/2009/01/08/perawatan-tali-pusat-keterampilan-memandikan-bayi-baru-lahir/
5.
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi
baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada
bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup
Peran Bidan pada Bayi Baru Lahir
Beberap Pemeriksaan fisik pada bayi
dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatan.
Pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah
lahir dan pada waktu akan pulang dari rumah sakit. Tujuan pemeriksaan fisik
secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan
intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.
Pemeriksan dilakukan sesaat sesudah bayi lahir pada saat kondisi atau suhu
tubuh stabil dan setelah dilakukan pembersihan jalan nafas atau resisutasi,
pembersihan badan bayi, perawatan tali pusat, dan bayi ditempatkan ditempat
yang hangat. Pemeriksaan fisik pada bayi dan balita dilakukan untuk memperoleh
data status kesehatan anak dan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosis dan
untuk menemukan kelainan yang perlu mendapat tindakan segera ( Observasi K.U
bayi dan cegah terjadinya hipotermi). Cara pemeriksaan bayi dan balita pada
umumnya sama dengan pemeriksaan pada orang dewasa, yaitu inspeksi, palpasi
(periksa raba), perkusi (periksa ketuk), dan auskultasi (periksa dengar dengan
menggunakan stetoskop), observasi (pengamatan secara seksama).
Pemeriksaan dilakukan pada seluruh
tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan tidak harus dengan urutan
tertentu.
1) Inspeksi merupakan proses pengamatan
atau obserfasi untuk mendeteksi masalah kesehatan pada bayi dan balita
2) Palpasi merupakan pemeriksaan dengan
indera peraba, yaitu tangan, untuk menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan,
tekstur, dan mobilitas.
3) Perkusi merupakan pemriksaan dengan
melakukan pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk
mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organ-organ tubuh, dan menentukan
energy cairan dalam organ tubuh.
4) Auskultasi merupakan pemeriksaan
dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui stetoskop.
v
Tujuan Pengkajian Fisik Pada Bayi Baru Lahir
Ø
Untuk mendeteksi kelainan-kelainan.
Pemeriksaan awal pada
bayi baru lahir harus dilakukan sesegera mungkin sesudah persalinan untuk
mendeteksi kelainan-kelainan dan menegakkan diagnosa untuk persalinan yang
beresiko tinggi. Pemeriksaan hatrus difokuskan pada anomali kegenital dan
masalah-masalah patofisiologi yang dapat mengganggu adaptasi kardiopulmonal dan
metabolik normal pada kehidupan extra uteri. Pemeriksaan dilakukan lebih rinci
dan dilakukan dalam 24 jam setelah bayi lahir.a prinsip pedekatan asuhan
terhadap anak (termasuk didalamnya bayi dan balita) yang dipegang oleh bidan
yaitu:
Semua bayi baru lahir sebaiknya
mendapatkan minimal 2 kali pemeriksaan sebelum meninggalkan rumah bersalin atau
rumah sakit, atau sebelum bidan pulang (jika lahir di rumah)
•
Pemeriksaan
pertama adalah screening berhubungan dengan kelahiran
•
Pemeriksaan kedua
lebih komprehensif, termasuk usia dan riwayat kehamilan
•
Jika bayi baru
lahir pulang dalam waktu 6 sampai 12 jam, bidan harus menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang dalam 3-5 hari sesudah lahir
•
Jika bayi baru
lahir tinggal di rumah sakit sampai 48 jam, kunjungan ulang dapat ditunda
sampai usia bayi 10-14 hari.
2.
Tujuan kunjungn
ulang bayi baru lahir :
•
Mengidentifikasi
gejala penyakit
•
Menawarkan
tindakan screening metabolic
•
Memberikan KIE
kepada orang tua
•
Hendaknya di
poliklinik anak disediakan ruang tunggu khusus, agar bayi terlindung dari
anak-anak yang sakit.
•
Jika orang tua
setuju, maka perlu dilakukan screening metabolic, apabila sebelumnya belum
dilakukan, untuk mengetahui adanya hipotiroidism kongenital dan kadar
penilketonuria, serta penyakit metabolic
•
Bidan harus bisa
menyiapkan specimen darah
•
Pemeriksaan yang
dibutuhkan, biasanya diambil dari daerah tumit bayi
•
Pemeriksaan ini
akan akurat jika dilakukan minimal 24 jam setelah bayi mendapat nutrisi
•
Bidan harus
mempunyai perencanaan atau planning untuk melakukan kunjungan bayi baru lahir,
meliputi mengkaji ulang riwayat ibu, riwayat persalinan dan tindakan segera
pada bayi
•
Bidan juga harus
mengamati dan menanyakan pada orangtua dalam beradaptasi terhadap kelahiran
bayi
•
Bidan harus
mengkaji riwayat atau masalah pada pemenuhan nutrisi bayi, perhatian, usaha
menangis, BAB, BAK, dan lain-lain
•
Pada saat
melakukan kunjungan ulang, bidan juga harus melakukan pemeriksaan fisik,
memberikan penyuluhan dan anticipatory guidance pada orang tua
•
Bidan harus
membuat jadwal kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan chek-up serta
harus melakukan pengkajian fisik kembali jika ditemukan kondisi emergensi yang
melakukan perawatan dokter spesialis anak.
Akses rabu, 23 okt 2013 pkl 19.30
6. Mengatur
posisi ibu waktu menyusu
Menyusui
adalah kegiatan wajib yang mommy lakukan untuk memberikan air susu ibu (ASI)
yang bayi butuhkan. Tetapi, dalam praktiknya terdapat berbagai kendala yang
biasa dihadapi mommy, bila menggunakan posisi yang salah saat menyusui bay,
seperti puting lecet.
Posisi
Nyaman
Untuk
menghindari berbagaimasalah, ada beberapa tips menyusui yang bisa digunakan
agar posisi mommy dan bayi nyaman.
Sebenarnya ada banyak macam posisi menyusui bayi yang mommy bisa lakukan.
Pertama
adalah posisi berbaring. ibu berbaring menyamping dan bayi direbahkan disamping
depan posisi ibu, dengan kepala tepat pada putting ibu. Bayi akan lebih mudah
menyusu dan mommy akan lebih rileks dalam menyusui bayi.
Posisi
berikutnya adalah posisi Cradle. Bayi diletakkan diatas lengan mommy dengan
posisi kepala bayi berada di siku. ibu berada di posisi duduk. Cara ini
mempermudah mommy untuk mengatur posisi paling nyaman untuk bayi saat meminum
ASI.
Posisi
lengan silang juga merupakan posisi yang benar untuk menyusui bayi. Ibu menyilangkan
lengan untuk menggendong bayi dan menempatkannya didepan payudara agar bayi
mudah menyusu. Cara ini sangat cocok untuk bayi kecil atau sakit.
Posisi
berikutnya adalah posisi dibawah lengan. Bayi diletakkan diatas lengan dengan
kepala berada di telapak tangan ibu dan kaki berada dibawah ketiak ibu. Cara
ini bisa membantu ibu yang mempunyai bayi kembar, jadi kedua bayi mommy dapat
mendapatkan ASI secara bersamaan.
Akses selasa
5 okt 2013 pkl 19.51
7. Memberikan
imunisasi pada bayi
Imunisasi
Dasar pada Bayi
Berikut adalah
lima imunisasi dasar yang wajib diberikan sejak bayi:
- Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) sekali untuk mencegah penyakit Tuberkulosis. Diberikan segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan atau mulai 1 (satu) bulan di Posyandu.
- Imunisasi Hepatitis B sekali untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan.
- Imunisasi DPT-HB 3 (tiga) kali untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan), Tetanus dan Hepatitis B. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia 2 (dua) bulan. Imunisasi berikutnya berjarak waktu 4 minggu. Pada saat ini pemberian imunisasi DPT dan Hepatitis B dilakukan bersamaan dengan vaksin DPT-HB.
- Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Imunisasi Polio diberikan 4 (empat) kali dengan jelang waktu (jarak) 4 minggu.
- Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi campak diberikan saat bayi berumur 9 bulan.
Efek samping
Imunisasi
Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini
adalah tanda baik yang membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat.
Efek samping yang biasa terjadi adalah sebagai berikut:
BCG: Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan
merah di tempat suntikan. Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi
abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah �10 mm. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka
parut kecil.
DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari
setelah imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari.
Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan.
Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan
akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu diragukan
bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan, dan imunisasi tidak
perlu diulang.
Polio: Jarang timbuk efek samping.
Campak: Anak mungkin
panas, kadang disertai kemerahan 4–10 hari sesudah penyuntikan.
Hepatitis B: Belum
pernah dilaporkan adanya efek samping
Akses Minggu
27 Okt 2013 Pkl 11.13
8. Mengajarkan
pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus membawa bayi untuk
minta pertolongan medic
Tanda-tanda
bahaya yang harus diwaspadai:
1.
Pernafasan: Sulit
atau lebih dari 60 kali per menit
2.
Kehangatan:
Terlalu panas(>38oC) atau terlalu dingin(36oC)
3.
Warna:
Kuning(terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat.
4.
Pemberian makan:
Hisapan lemah, menganyuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek,
sering, hijau tua, ada lender atau darah pada tinja
5.
Tali pusat:
Merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.
6.
Infeksi: Suhu
meningkat, merah, bengkak, keluar cairan(cairan), bau busuk, pernafasan sulit
7.
Tinja/kemih: Tidak
berkemih dalam 3 hari, tidak berkemih dalam 24 jam
8.
Aktivitas:
Mengigil; atau tangis yang tidak biasa, rewel, lemas, terlalu ngantuk, lunglai,
kejang, kejang halus
Jika
timbul tanda bahaya, maka bidan harus :
a.
Rujuk bayi untuk
perawatan lanjutan segera
b.
Berikan
pertolongan sesuai kemampuan anda dan sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh
perawatan medis lanjutan
c.
Jika rumah sakit
jauh dari lokasi anda(lebih dari 2 jam perjalanan) dan anda menduga terjadi
infeksi, berikan suntikan biotik sebelum dirujuk
Di kutip:
PUSDINKES-WHO-JHPIEGO.2003.ASUHAN BAYI BARU LAHIR.JAKARTA
9. Melakukan
tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti: kesulitan
bernafas/asphyksia, hypothermia,hypoglicemi
Berbagai
komplikasi yang akan terjadi pada Bayi Baru Lahir meliputi :
a. Hipotermi
Penanganan
Hipotermi
Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir perlu
tindakan yang cepat dan tepat. Seorang bayi yang cukup bulan yang sehat dan
berpakaian akan mempertahankan suhu tubuh sebesar 36-37ºC asalkan suhu
lingkungan dipertahankan antara 18 dan 21ºC, gizi cukup dan gerakannnya tidak
terhambat oleh bedong yang ketat. Laju metabolisme bayi berbeda-beda, tetapi
masing-masing bayi harus diawasi tidak boleh terlalu panas. Hipotermi padat
terjadi jika bayi berada dekat pada sumber radiasi panas. Aktivitas berkeringat
akan berlangsung terutama didaerah dahi, walaupun kemampuan ini masih terbatas
pada bayi baru lahir (Wahyuningsih, 2008).
Saat
merawat bayi beresiko, harus melakukan pengukuran ekstra untuk mempertahankan
suhu lingkungan yang netral (neutral thermal environment [NTE]) untuk bayi
tersebut. Suhu lingkungan yang netral adalah suhu lingkungan dimana bayi
tertentu akan mempertahankan suhu normal tanpa menggunakan energi berlebihan
untuk melakukannya. Bayi yang mengalami hipotermi akan meningkatkan kecepatan
metabolismenya untuk meningkatkan suhu tubuhnya dalam kisaran normal (Jensen,
2005).
Penanganan
bayi hipotermi berat dapat dilakukan tindakan yaitu segera hangatkan bayi
dibawah alat pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin
gunakan inkubator atau ruangan hangat bila perlu. Kemudian ganti baju yang
dingin dan basah bila perlu beri pakaian yang hangat, pakai topi dan selimuti
dengan selimut hangat. Bayi harus dihindari dari paparan panas yang berlebihan
dan usahakan agar posisi bayi sering diubah bila bayi dengan gangguan nafas
(frekuensi nafas lebih 60 atau kurang 40 kali/menit, tarikan dinding dada,
merintih saat ekspirasi).
Tindakan selanjutnya yaitu memasang jalur IV dan beri
cairan IV sesuai dengan dosis rumatan, dan selang infus tetap terpasang di
bawah pemancar panas, untuk menghangatkan cairan. Kemudian periksa kadar
glukosa darah, bila kadar glukosa darah kurang 45 mg/dL (2,6 mmol/L), berikan
penanganan terhadap hipoglikemi. Nilailah tanda bahaya setiap jam dan nilai
juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam batas normal.
Lalu ambil sampel darah dan beri antibiotik sesuai dengan yang disebutkan dalam
penanganan kemungkinan besar sepsis. Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi
siap tetapi bila bayi tidak dapat menyusu berikan ASI perah dengan menggunakan
salah satu alternatif cara pemberian minum. Bila bayi tidak dapat menyusu sama
sekali, pasang pipa lambung dan beri ASI perah begitu suhu bayi mencapai 35oC
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik
paling tidak 0,5oC/jam, berarti upaya menghangatkan berhasil, kemudian
lanjutkan dengan memeriksa suhu bayi setiap 2 jam. Periksa suhu alat yang
dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap jam, setelah suhu tubuh
bayi normal: lakukan perawatan lanjutan untuk bayi serta pantau bayi selama 12
jam kemudian dan ukur suhunya setiap 3 jam. Kemudian pantau bayi selama 24 jam
setelah penghentian antibiotika. Bila suhu bayi tetap dalam batas normal dan
bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di
rumah sakit, bayi dapat dipulangkan dan nasehati ibu bagaimana cara menjaga
agar bayi tetap hangat selama di rumah (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2007).
Penanganan bayi yang mengalami hipotermi sedang dapat
dilakukan tindakan yaitu dengan mengganti pakaian yang dingin dan basah dengan
pakaian yang hangat, memakai topi dan selimut dengan selimut hangat. Apabila
ada ibu atau pengganti ibu, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak
kulit dengan kulit (perawatan bayi lekat) akan tetapi apabila ibu tidak ada:
hangatkan kembali bayi dengan menggunakan ala pemancar panas. Gunakanlah
inkubator dan ruangan hangat bila perlu. Kemudian periksa suhu alat penghangat
dan suhu ruangan, beri ASI perah dengan menggunakan salah satu alternatif cara
pemberian minum dan sesuaikan pengatur suhu. Hindari paparan panas yang
berlebihan dan posisi bayi lebih sering diubah (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2007).
Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi
tidak dapat menyusu, berikan ASI perah menggunakan salah satu alternatif cara
pemberian susu. Kemudian mintalah ibu untuk mengamati tanda bahaya misalnya
gangguan nafas kejang dan segera mencari pertolongan bila terjadi hal tersebut.
Periksa kadar lukosa darah, bila <45 m/dL (2,6 mmol/L), berikan penanganan terhadap
hipoglikemi. Setelah itu nilai tanda bahaya, periksa suhu tubuh bayi setiap
jam, bila suhu naik minimal 0,5ºC/jam berarti usaha menghangatkan berhasil,
lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam tetapi apabila suhu tidak naik atau naik
terlalu pelan, kurang 0,5ºC/jam, cari tanda sepsis. Setelah suhu tubuh normal:
lakukan perawatan lajutan dan pantau bayi selama 24 jam berikutnya, periksa
suhu setiap 3 jam. Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum
dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan, bayi dapat
dipulangkan. Kemudian Nasihati ibu bagaimana cara merawat bayi dirumah
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
Menurut Departemen Kesehatan RI 2007, menghangatkan
dan mempertahankan suhu tubuh bayi dapat dilakukakan dengan cara melakukan
kontak kulit, cara ini digunakan untuk semua bayi. Tempelkan kulit bayi
langsung pada permukaan kulit ibu misalnya dengan merangkul, menempelkan
payudara atau meneteki. Cara ini digunakan untuk menghangatkan bayi dalam waktu
singkat atau menghangatkan bayi hipotermi (32- 36,4ºC) apabila cara lain tidak
mungkin dilakukan. Cara menghangatkan
bayi dengan Kangaroo Mother Care (KMC) digunakan untuk menstabilkan bayi dengan
berat badan <2,500 gram, terutama direkomendasikan untuk perawatan
berkelanjutan bayi dengan berat badan <1,800 gram. Cara ini tidak untuk bayi
yang sakit berat (sepsis,gangguan nafas berat) dan tidak untuk ibu yang
menderita penyakit berat yang tidak dapat merawat bayinya. Pada ibu yang sedang
sakit, cara ini dapat dilakukan oleh keluarga (pengganti ibu) (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
Akses
Senin 28 Okt 2013 Pkl 05.12
b.
Hipoglikemia
Beberapa fakta mengenai hipoglikemia pada bayi baru
lahir
·
Cara terbaik
untuk mencegah kadar gula darah rendah adalah dengan memberi susu kepada bayi.
Bagaimanapun, antara susu formula dan ASI (khususnya kolostrum pada hari-hari
awal) tidaklah sebanding, dan kolostrum jauh lebih baik untuk mencegah dan
mengatasi kadar gula darah rendah daripada formula (lihat poin #5 di bawah).
Sedikit kolostrum mampu menjaga kadar gula darah lebih baik daripada formula
dalam jumlah banyak. 1, 2, 3
·
Membiarkan bayi
kontak kulit dengan ibunya segera setelah lahir dapat menjaga kadar gula darah
bayi lebih tinggi daripada bila ia dipisahkan dari ibunya. (Lihat lembar
informasi tentang “Pentingnya Kontak Kulit/The Importance of Skin to Skin Contact)
·
Tidak ada standar
tentang kadar gula darah terendah yang disepakati secara umum, yang dapat
mengindikasikan bayi memiliki kadar gula darah yang rendah. Karena atmosfir
“perhatian yang berlebihan” tentang kadar gula darah rendah, level kadar gula
terus ditingkatkan hingga menjadi absurd.
Saat
ini, di banyak rumah sakit, 3.4 mmol/L (60 mg %) dianggap sebagai kadar gula
darah terendah yang dapat diterima. Hal ini jelas-jelas menyimpang dan tidak
ada bukti yang memperkuat level tersebut sebagai konsentrasi kadar gula
terendah yang dapat disepakati.
·
Tidak ada metode
yang bisa diandalkan untuk mengukur kadar gula darah selain di laboratorium.
Penggunaan strip kertas untuk mengukur kadar gula darah tidak bisa diandalkan.
Strip kertas cenderung menurunkan hasil pengukuran yang sebenarnya. Hanya
laboratorium yang dapat memberikan pengukuran yang dapat diandalkan terhadap
kadar glukosa atau gula dalam plasma (plasma adalah bagian dari darah yang
tidak mengandung sel darah merah, itu yang sesungguhnya membuat kami tertarik,
tapi kita tidak akan membicarakan hal ini).
·
Jika kadar gula
darah bayi rendah, tidak berarti ia akan mengalami kerusakan otak. Hal ini
berdasarkan fakta bahwa ada konstituen yang dilepaskan di dalam tubuh bayi yang
akan melindungi otaknya. Ini termasuk senyawa-senyawa yang disebut badan keton,
begitu juga asam laktat dan asam lemak bebas. Bahkan, bayi yang mendapatkan
kolostrum atau ASI memiliki kadar badan keton yang lebih tinggi, misalnya,
dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula atau bahkan bayi yang diberi
tambahan susu formula1.
·
Bayi yang lahir
dari kehamilan dan kelahiran normal, cukup bulan dan berat badan baik tidak
perlu diuji kadar gula darah. Tetapi, begitu menjalarnya kecemasan terhadap
kadar gula darah rendah hingga semakin banyak unit postpartum yang melakukan
pengujian kadar gula darah rendah kepada setiap bayi. Hal ini menyakitkan bagi
bayi, menyebabkan kecemasan bagi staf dan para orangtua, mahal, tidak
bermanfaat dan bertentangan dengan bukti2.
·
Adalah sesuatu
yang normal bila kadar gula darah merosot pada jam pertama atau kedua setelah
persalinan. Nyatanya saat ini bayi-bayi di uji dahulu saat lahir dan satu jam
kemudian dan diberikan susu formula karena kadar gula darahnya menurun.
Bayi-bayi di uji tanpa alasan, kemudian diberikan susu formula karena kondisi
normal! Kadang-kadang, bahkan saat bayi tidak disusui, kadar gula darahnya akan
naik kembali setelah penurunan awal yang sebenarnya normal1,3.
·
Bayi tidak
memiliki resiko kadar gula darah rendah karena berat badannya besar, jika
ibunya tidak menderita diabetes. Tapi banyak rumah sakit yang memiliki protokol
untuk secara otomatis menguji kadar gula darah bayi, dan bahkan beberapa secara
otomatis memberikan susu formula (tidak dapat dipercaya) jika berat badan bayi
lebih dari 4 kg (8 lb 12 oz); beberapa menetapkan 4,5 kg (10 lb). Pendekatan
ini sepertinya diawali karena bayi dari ibu yang menderita diabetes cenderung
memiliki berat badan lahir yang sangat besar. Kenyataannya, bayi besar yang
ibunya tidak menderita diabetes tidak lebih beresiko memiliki kadar gula darah
rendah2. Kenyataannya, mereka memiliki resiko yang lebih kecil karena hati
(liver) mereka dipenuhi glikogen (molekul glukosa yang saling terhubung
membentuk rantai) yang siap untuk melakukan tindakan yang disebabkan oleh
kebutuhan tambahan gula, dan mereka juga memiliki banyak lemak yang siap untuk
menghasilkan badan keton, asam laktat dan asam lemak bebas.
Akses: Senin,28 Okt
2013 Pkl 18.31 : https://www.nbci.ca/index.php?option=com_content&view=article&id=371:hypoglycaemia-of-the-newborn-low-blood-sugar&catid=29:information-indonesian&Itemid=67
c.
Asfiksia
Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai
dan melanjutkan permafasan pada bayi baru lahir. Bayi mungkin lahir dalam
kondiasi akfiksia(asfiksia primer) atau mungkin mengalami asfiksia setelah beberapa saat lahir(asfiksia
sekunder)
Tanda-tanda dan gejala asfiksia:
a.Tidak
ada pernafasan atau pernafasan lambat(kurang dari 30 kali per menit)
b.
Pernafasan tidak teratur, dengkuran atau retraksi(pelekukan dada)
c.
Tangisan lemah
d.
Warna kulit pucat atau biru
e.
tonus otot lemah atau terkulai
f.
Denyut jantung tidak ada/perlahan(kurang dari 100 kali per menit
Penatalaksanaan akfiksia
1.
Mencegah
kehilangan panas(keringkan dan rangsangan pada bayi)
2.
Posisikan bayi
dengan baik dan bersilahkan jalan napas
3.
Memberikan
rangsangan taktil
Lakukan tindakan tepat dan
cepat pada bayi dengan tanda-tanda akfiksia. Selain meringankan dan
mempertahankan tubuh bayi , lakukan penghisapan lender secara lembut untuk
membersihkan jalan napas bayi. Pengeringan dan penghisapan lendir biasanya
cukup untuk merangsang pernapasan pada bayi baru lahir dengan akfiksia ringan.
Jika bayi baru lahir tidak mampu mengembangkan pernapasan spontan secara
memadai(setelah dikerigkan dan di hisap lendirnya) berikan rangsangan taktil
secara singkat.
Di kutip :
JNPK-KR.2002.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta: JHPIEGO(MNH) dan departemen
kesehatan republic indonesia
10. Memindahkan
secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan apabila di mungkinkan
- Fasilitas
Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan asuhan bayi
baru lahir harus tersedia dalam satu ruangan dengan ibu, meliputi:
Tempat
(meja) resusitasi bayi, diletakkan di dekat tempat ibu bersalin
- Infant warmer atau dapat digunakan juga lampu pijar 60 watt dipasang sedemikian rupa dengan jarak 60 cm dari bayi yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan di atas tempat resusitasi
- Alat resusitasi (balon sungkup) bayi baru lahir
- Air bersih, sabun dan handuk bersih dan kering
- Sarung tangan bersih
- Kain bersih dan hangat
- Stetoskop infant dan dewasa
- Stop watch atau jam dengan jarum detik
- Termometer
- Timbangan bayi
- Pengukur panjang bayi
- Pengukur lingkar kepala 30
- Alat suntik sekali pakai (disposible syringe) ukuran 1 ml/cc
- Senter
- Vitamin K1 (phytomenadione) ampul
- Salep mata Oxytetrasiklin 1%
- Vaksin Hepatitis B (HB) 0
- Form pencatatan (Buku KIA, Formulir BBL, Formulir register kohort bayi)
Peralatan
yang diperlukan untuk pemeriksaan kunjungan neonatal
meliputi:
- Tempat periksa bayi
- Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan.
- Air bersih, sabun dan handuk kering
- Sarung tangan bersih
- Kain bersih
- Stetoskop
- Stop watch atau jam dengan jarum detik
- Termometer
- Timbangan bayi
- Pengukur panjang bayi
- Pengukur lingkar kepala
- Alat suntik sekali pakai (disposable syringe) ukuran 1
- ml/cc
- Vitamin K1 (phytomenadione) ampul
- Salep mata Oxytetrasiklin 1%
- Vaksin Hepatitis B (HB 0)
- Form pencatatan (Buku KIA, Formulir bayi baru lahir, formulir MTBM, Partograf, Formulir register kohort bayi)
Akses Senin,28 Okt 2013 Pkl 04.10
11. Mendokumentasikan
temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan
Dokumentasi
·
Bidan harus
mendokumentasikan secara akurat semua asuhan dalam cacatan ibu termasuk DJJ,
kontraksi, dan tiap observasi yang dilakukan maupun bagaimana ibu melakukan
koping.
·
Partogram
biasanya diperbarui tiap setengah jam, atau secarapnya bila memungkinkan.
·
Selain itu setiap
intervensi, masalah atau rujukan harus di dokumentasikan jelas dan
ditandatangani dalam catatan ibu
Di Kutip : Asuhan Kebidanan:
Persalinan dan kelahiran/Vicky chapman;alih bahasa,H.Y.kuncara;editor bahasa
Indonesia,Monica ester.Jakarta: EGC,2006.
Keterampilan Tambahan
1. Melakukan
penikaian masa gestasi
GDS1
- K7 (Penilaian Usia Gestasi pada Neonatus)
Penilaian
Usia Gestasi pada Neonatus
Semua
bayi harus dilakukan penilaian usia kehamilan yang lengkap (jika mungkin dalam
1 jam setelah lahir dan <12 Jam)
Tujuan
penilaian :
o
Bandingkan bayi
menurut nilai standar pertumbuhan berdasar usia kehamilan (dianggap akurat
dengan kisaran ± 2 minggu)
o
Verifikasi
perkiraan obstetri untuk usia kehamilan
o
Identifikasi bayi
kurang bulan, lebih bulan, besar/kecil untuk usia kehamilan
o
Amati dan rawat
terhadap kemungkinan komplikasi
Teknik
menilai usia kehamilan
o
Perkiraan
obstetrik
·
HPHT (Hari
Pertama Haid Terakhir)
·
USG : Pengukuran
Diameter Biparietal
o
Instrumen untuk
menilai usia kehamilan bayi (perkembangan fisik dan neuro muskular)
·
Ballard
(penyederhanaan dari skor Dubowitz)
Melakukan
penilaian masa Gestasi
1.
Mencatat Identitas bayi
2.
Menilai maturitas neuromuskular bayi
Postur
Square Window
Arm Recoil
Sudut Popliteal
Scarf Sign
Heel-to-ear maneuver
3.
Menilai maturitas fisis bayi
·
Kulit
·
Lanugo
·
Permukaan Plantar
·
Payudara
·
Kelopak Mata
·
Genitalia
4.
Menjumlahkan data
5.
Menggunakan Grafik Penilaian Maturitas
6. Dokumentasi
perkiraan
Kurang Bulan : <37 Minggu
Cukup Bulan
: 37 - 42 Minggu
Lebih Bulan : >42 Minggu
Diposkan
:Nanda Rizki Nasution
Akses selasa 22 okt 2013 pkl 19.54
2. Mengajarkan
pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang normal dan asuhannya
Dengan
mengetahui perkembangan dan pertumbuhan
normal seorang bayi baru lahir dapat membantu bidan dalam mendidik orang
tua mengenai cara dan kapan memenuhi kebutuhan bayi mereka. Walaupun semua
kebutuhan dasar bayi harus di jaga dalam keadaan bersih, hangat, di beri makan,
dalam keadaan aman dan disayangi, tetapi cara terbaik guna memenuhi
kebutuhan-kebutuhan besar ini tidak hanya bergantung pada kehendak
masing-masing bayi dan tewmperamen mereka tetapi juga pada situasi rumah dan
pekerjaa keluarga. Bulan pertama merupakan masa transisi dan penyesuaian baik
untuk orang tua maupun bayi.
3. Membantu
orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber yang tersedia di masyarakat
Contoh
ibu yang ingin tahu pentingnya ASI bagi bayi
Banyak
ibu yang tahu betapa pentingnya ASI bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama.
Namun tak selalu para Ibu berhasil memberi ASI karena berbagai alasan entah
karena memang ASI-nya tak keluar atau karena hal lain. Alhamdulillah saya dapat
memberikan ASI ekslusif untuk anak saya, Ihsan, bahkan sampai usianya 2 tahun
lebih. Saya melihat Ihsan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan
dengan saudara-saudaranya yang tak diberi ASI. Ini beberapa tips yang saya
tulis berdasarkan pengalaman saya, jika ibu memang ingin memberikan ASI:
a. Cari Informasi. Apa yang diberikan kepada
bayi pertama kali akan amat mempengaruhi apakah program pemberian ASI
(eksklusif) bisa berjalan atau tidak. Banyak bidan dan rumah sakit yang
langsung memberikan susu formula (sufor) pada bayi baru lahir meskipun
alasannya sebenarnya tak dapat dibenarkan. Setahu saya, banyak produsen susu
sengaja mendekati rumah sakit atau bidan agar mereka “membantu” memasarkan
produknya, salah satunya ya dengan mempekenalkan sufor produk mereka ke bayi
yang baru lahir. Tentu saja rumah sakit atau bidan itu akan mendapat imbalan.
Mama saya yang mantan PNS di Dinas Kesehatan bercerita, ada bidan teman
kerjanya yang bisa umrah atas biaya produsen sufor karena dianggap berhasil
“memasarkan” produk mereka. Padahalj ika bayi sudah telanjur diberi sufor di
awal harinya, bisa dipastikan ia bakal menolak ASI ibunya.
Saya
beruntung karena di bidan tempat saya melahirkan saya didukung untuk memberi
ASI ekslusif. Bahkan kalaupun ASI ibu belum keluar hingga hari kedua, bidan itu
tetap tak memberikan sufor. Selama itu, ibu disarankan untuk terus mencoba
memberikan ASI ke bayi agar produksi ASI dapat terangsang. Karena itu jika
memungkinkan sejak sebelum hamil cari informasi mengenai rumah sakit atau bidan
mana yang dapat mendukung niat kita memberikan ASI.
b. Dukungan Suami. Suami berperan amat penting
dalam mendukung program ASI. Dukungan itu berpengaruh terhadap ibu secara
psikologis. Jika ibu nyaman secara psikologis, ini pun dapat mempengaruhi
produksi ASInya. Karenanya, selalu sosialisasikan tentang pentingnya ASI pada
suami. Syukur-syukur jika suami sudah teredukasi sebelumnya. Dukungan suami
juga berguna saat anggota keluarga lain kurang mendukung karena ketidaktahuan
mereka. Misalnya, ibu atau ibu mertua kita.
c. Update Pengetahuan. Banyak mitos seputar
ASI yang bukan tak mungkin akan menyurutkan niat kita untuk memberi ASI. ASI
basi lah..ASI tak mengenyangkan lah..Karenanya, terus update pengetahuan kita
tentang ASI atau apa pun yang berhubungan dengan bayi. Maksudnya, tentu saja
agar kita tak “tersesat” dan mengambil keputusan yang salah. Sekarang, banyak
narasumber yang dapat kita andalkan. Internet, buku, majalah atau melalui milis
misalnya.
d. Doa. Adalah hal yang terakhir yang tak boleh
dilupakan. Minta pada Allah agar niat kita memberi ASI dikuatkan, dimudahkan
dan dilancarkan. Bisa saja kita telah berusaha mencari rumah sakit yang
mendukung program kita, tapi ternyata kita tak dapat melahirkan di sana. Jadi,
doa mutlak perlu ya..
Akses Minggu 27 Okt 2013 Pkl
16.45 16
4. Memberikan
dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai akibat bayi dengan
cacat bawaan, keguguran atau kematian bayi
Dukungan bidan yang baik :
1.
Kehadiran bidan
yang berkesinambungan dalam dukungan memberi konseling kondisi bayi pada ibu.
2.
Dukungan memberi
rasa nyaman, sentuhan.
3.
Memberi dorongan
serta penjelasan mengenai apa yang terjadi pada bayinya dari berbagai informasi
4. Memberikan dukungan moril kepada
orang tua yang memiliki bayi dengan cacat bawaan, keguguran dan kematian
Di kutip : Pelatihan Asuhan Persalinan
Normal.Buku Acuan-ED.3.(Revisi). Jakarta: Jaringan Pelatihan Klinik-Kesehatan.
Di Kutip : Asuhan Kebidanan:
Persalinan dan kelahiran/Vicky chapman;alih bahasa,H.Y.kuncara;editor bahasa
Indonesia,Monica ester.Jakarta: EGC,2006.
5. Memberikan
dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan diakibatkan
ke fasilitas kegawatdaruratan
Memberi
konseling
1.
Jelaskan pada ibu
dan keluarga bahwa bayinya perlu di rujuk. Bayi dirujuk bersama ibunya dan di
dampingi oleh bidan. Jawab setiap pertanyaan yang di ajukan ibu/keluarganya.
2.
Minta keluarga
untuk menyiapkan sarana transportasi secepatnya. Suami atau salah seorang
anggota keluarga diminta untuk menemani ibu dan bayinya selama perjalanan
rujukan.
3.
Beritahukan (
bila mungkin ) ke tempat rujukan yang di tuju tentang kondisi bayi dan
perkiraan waktu tib. Beritahukan juga ibu baru melahirkan bayi yang sedang di
rujuk.
4.
Bawa peralatan
resusitasi dan perlengkapan lain yang diperlukan selam berjalan di tempat
rujukan.
Dukungan bidan yang baik :
·
Kehadiran bidan
yang berkesinambungan dalam dukungan memberi konseling kepada ibu bahwa kondisi
bayi dapat diperkirakan dengan baik.
·
Dukungan memberi
rasa nyaman, sentuhan, dan keselamatan bayinya.
·
Memberi dorongan
serta penjelasan mengenai apa yang terjadi dari berbagai informasi.
·
Memberi dukungan
moril kepada ibu dan keluarga
·
Bidan
Memberikan dukungan kepada orang tua selama perjalanan dalam proses rujukan ke
fasilitas perawatan kegawatdaruratan
Di kutip : Pelatihan Asuhan Persalinan
Normal.Buku Acuan-ED.3.(Revisi). Jakarta: Jaringan Pelatihan Klinik-Kesehatan.
6. Memberikan
dukungan kepada orang tua dengan kelahiran ganda
Definisi Dukungan Persalinan
Dukungan Persalinan adalah asuhan yang
sifatnya mendukung yaitu asuhan yang bersifat aktif dan ikut serta dalam
kegiatan selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan, dimana
ibu dibebaskan untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya,
misalnya suami, keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya.
Idealnya pendampingan ini dilaksanakan
semenjak pra persalinan yang dapat membantu memutuskan rencana tempat
persalinan, pemakaian alat kontrasepsi dan kejadian lain yang tidak diharapkan.
1.
Macam-macam
Dukungan Persalinan
a.
Dukungan fisik
Dukungan fisik adalah dukungan lansung berupa
pertolongan lansung yang diberikan oleh keluarga atau suami kepada ibu
bersalin.
b.
Dukungan
emosional
Dukungan emosional adalah dukungan berupa kehangatan,
kepedulian maupun ungkapan empati yang akan menimbulkan keyakinan bahwa ibu
merasa dicintai dan diperhatikan oleh suami, yang pada akhirnya dapat berpengaruh
kepada keberhasilan.
2.
Metode Dukungan Persalinan
Menghadirkan seseorang yang dapat
memberikan dukungan selama persalinan (orang terdekat : suami,orang tua)
·
Pengaturan posisi
Duduk atau setengah duduk, posisi
merengkak, berjongkok atau berdiri, berbaring miring ke kiri.
Relaksasi dan pernafasan (memejamkan
mata dengan menarik nafas panjang melalui hidung, membayangkan seolah-olah
oksigen mengalir keseluruh tubuh, lalu buang nafas melalui mulut)
·
Istirahat dan
privasi
Memberi rangsangan alternatif yang kuat
untuk mengurangi nyeri dan menghambat rasa sakit
Kompres hangat, kompres dingin dan
sentuhan atau pijatan (pada daerah punggung atau tumit)
Akses:
Rabu,22 Okt 2013 Pkl 12.34 http://hananurhanifah.blogspot.com/2013/06/dukungan-persalinan_10.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar