Sabtu, 10 Mei 2014

Permenkes standar profesi bidan 2007


ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR

Kompetensi 6: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan
Pengetahuan Dasar
1.Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus
Saat-saat dan jam pertama kehidupan di luar rahim merupakan salah satu siklus kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan beralih ketergantungan pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Proses perubahan yang komplek ini dikenal sebagai periode transisi. Bidan harus selalu berupaya untuk mengetahui periode transisi ini berlangsung sangat cepat.
            Adaptasi fisiologis BBL adalah sangat berguna bagi bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus.  Artinya nantinya bayi harus dapat melaksanakan sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar bayi tetap terjaga kesehatannya. Yang utama adalah menjaga bayi agar tetap hangat, mampu melakukan pernafasan dengan spontan dan bayi menyusu sendiri pada ibunya.
Proses transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada :
1. Pernapasan
       a. Perkembangan paru-paru
       Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari faring yang bercabang cabang membentuk struktur percabangan bronkus. Proses ini berlanjut setelah kelahiran sampai usia 8 tahun, sampai jumlah bronchiolus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan bukti gerakan nafas sepanjang trimester kedua dan ketiga. Kematangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia kehamilan 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan system kapiler paru-paru tidak mencukupinya jumlah surfaktan.
          b. Awal adanya nafas
Dua faktor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi :
• Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan dua rahim yang merangsang pusat pernafasan otak.
• Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan teratur dan berkesinambungan. Jadi sistem-sistem harus berfungsi secara normal.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru matang sekitar 30-40 minggu kehamilan. Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan. Tanpa surfaktan alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan yang menyebabkan sulit bernafas.
d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di dalam paru-parunya. Pada saat bayi mlalui jalan lahir selama persalinan, sekitar 1/3 ciran ini akan diperas keluar paru-paru. Dengan beberapa kali tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi pernafasan dalam kaitannya fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontraksi. Pengerutan pembuluh darah ini berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru akan mendorong terjadinya poeningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-parudan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.

2. Sirkulasi peredaran darah
Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar :
a. Penutupan foramren ovale pada atrium jantung
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Perubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh tubuh. Oksigenasi menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah.
 Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system pembuluh darah adalah :
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya system pembuluh darah paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.
3. Termoregulasi
Bayi belum lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan cepat mengalami stress dikarenakan adanya perubahan lingkungan. Suhu dingin mengakibatkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal
 Pencegahan Kehilangan Panas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
 Mekanisme Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui mekanisme berikut :
a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas karena menguapkan cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkan di atas meja, timbangan atau tempat tidur.
c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Adanya tiupan kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperature tubuh lebih rendah dari temperature tubuh bayi. Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka.
4. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir , glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam.     
Dwi p.puteri .2012.unduh di internet  http://putriyacipugh.blogspot.com/p/211-adaptasi-bayi-baru-lahir-terhadap.html. 22 okt 2013.pkl 15.14

2. Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi,”bounding & attachment”
1.      Bayi Baru Lahir
Asuhan pada bayi baru lahir dari 2 jam pertama sampai 2 minggu pertama
a.       Rencana Asuhan Bayi 2-6 Jam Pertama
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis, dan dokter memberi instruksi khusus (Saifuddin, 2002;133).
1)      Membersihkan Jalan Nafas
·         Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
·         Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.
·         Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
·         Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus dengan kasa steril.
·         Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 sampai 3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar, dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
a) Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan napas, sehingga bayi bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).
(1)   Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan slangnya harus telah siap di tempat.
(2)   Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.
(3)   Petugas harus memantau dan mencatat usaha napas yang utama.
(4)   Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
b)     Bantuan untuk memulai pernapasan mungkin diperlukan untuk mewujudkan ventilasi yang adekuat
Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit bayi tidak bernapas.
2.      Merawat tali pusat
a.      Jangan membungkus perut atau pusar ataupu nmongoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat, dan nasehati keluarga untuk tidak memberikab apapun kepada pusat bayi
b.      Pemakaian alcohol ataupun betadine masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat basah/lembab
c.       Beri nasihat pada ibu dan keluarganya sebelum penolong meninggalkan bayi:
·         Lipat popok di bawah punting tali pusat
·         Jika puntung tali pusat kotor, cuci secara lembut dengan air matang( disinfeksi tingkat tinggi) dan sabun. Keringkan secara seksama dengan kain bersih.
·         Jelaskan ibu bahwa ia harus mencari bantuan perawatan jika pusar menjadi merah atau mengeluarkan nanah atau darah
·         Jika pusat menjadi merah atau mengeluarkan atau darah,segera rujuk bayi tersebut ke fasilitas yang mampu memberikan perawatan bayi baru lahir secara lengkap
Merawat tali pusat dengan menggunakan kassa steril tanpa menggunakan betadine dan alkohol 70%.
3.      Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Pengukuran suhu bayi harus dicatat.
4.      Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, sebesar 0,25 –0,5 %, untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K per oral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi risiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M.
     Bounding Attachment
Bounding attachment/keterikatan awal/ikatan batin adalah suatu proses di mana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Ikatan batin antara bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi (Hand Out Neonatus, Bayi dan Balita, 2005).
Diposkan oleh Nur Maisyah di 07.35, 22 okt pkl 15.27
3. Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari APGAR
Konsep Pengkajian Pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir memerlukan observasi cermat dan terampil untuk memastikan apakah telah tercapai penyesuaian yang memuaskan terhadap kehidupan ekstrauterin. Pengkajian fisik setelah kelahiran dapat dibagi menjadi :
a. Pengkajian awal menggunakan sistem skoring APGAR.
b. Pengkajian usia gestasional.
c. Pemeriksaan fisik sistematis.
Pengkajian Awal : Skoring APGAR
Metode yang paling sering digunakan untuk mengkaji penyesuaian segera bayi baru lahir terfadap kehidupan bayi ekstrauterin adalah sistem skoring APGAR. skor ini didasarkan pada observasi denyut jantung, usaha bernapas, tonus otot, refleks iritabilitas, dan warna yang diobservasi pada menit 1 dan 5 setelah kelahiran dan diulang setelah kondisi bayi stabil.
Skoring APGAR
Tanda 0 1 2
·         Denyut Jantung Tidak ada Lambat, > 100 < 100
·         Usaha Bernapas Tidak ada Tidak teratur , lambat, menangis lemah Baik, menangis kuat
·         Tonus Otot Lumpuh Sedikit fleksi ekstremitas Fleksi baik
·         Refleks Iritabilitas Tidak ada respon Menyeringai Menangis, bersin
·         Warna Biru, pucat Tubuh merah jambu, ekstremitas biru Seluruhnya merah jambu
Skor Total APGAR
a. Skor 0-3 menunjukan distres berat.
b. Skor 4-6 menunjukan kesulitan sedang.
c. Skor 7-10 menunjukan bahwa tidak ada kesulitan dalam penyesuaian terhadap kehidupan ekstrauterin.
Prosedur penilaian APGAR
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
• Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya
• Ulangi pada menit kelima
• Ulangi pada menit kesepuluh
• Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai
Penilaian
o Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
o Nilai tertinggi adalah 10
• Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
• Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
• Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
Playingwithbrusheshttp://yaciiratulpersonalwebsite.blogspot.com/2011/01/pengkajian-bayi-baru-lahir.html
Akses selasa 22 okt 2013 pkl 15.36
4. Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Penampilan dan Perilaku Bayi Baru Lahir
Pada dasarnya bayi baru lahir sudah memiliki penampilan atau ciri-ciri dan perilaku yang khusus.
1. Kebanyakan bayi baru lahir memiliki tubuh yang tidak proporsional. Ukuran kepala dan badannya tidak sebanding. Berbeda sekali dengan penampilan anak-anak dan orang dewasa pada umumnya. Perbedaan yang mencolok ini disebabkan oleh titik tengah tinggi badan bayi berada di pusat sedangkan orang dewasa berada di bagian kelamin.
2. Warna kulit kemerah-merahan dan terkadang terdapat lapisan berwarna putih keruh. Lapisan ini disebut vernik caseosa berfungsu untuk melindungi bayi dari infeksi saat ia berada dalam uterus dan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat setelah keluar dari rahim ibu.
3. Tubuh bayi yang baru saja dilahirkan terbungkus kulit berwarna cyanosis dan berkeriput disebabkan karena masih sedikitnya jumlah jaringan lemak bawah kulit. Keriput akan hilang sesuai dengan bertambahnya berat badan bayi.
4. Lemak subkutan cukup tebal
5. Bentuk kepala cenderung kerucut disebabkan oleh gaya yang bekerja saat proses persalinan dan juga sebagai akibat tulang tengkoarak yang tumpang tindih (molase).
6. Ukuran lingkar kepala, antara lain: Fronto Oksipital 34 cm, Mento Oksipital 35 cm, Suboksipito Bregmatika 32 cm
7. Ubun-ubun berdenyut karena belahan-belahan tulang tengkorknya belum menyatu dan mengeras dengan sempurna. Seiring dengan semakin sempurnanya proses penyatuan tulang-tulang tengkorak(kira-kira setelah 2 tahun) denyut di kepalanya akan hilang,
yang bisa dilakukan :
o Bersihkan rambut dan kepalanya dengan shampo khusus bayi dan segera keringkan.
o Hindari menyentuh dan menekan bagian kepalanya yang berdenyut-denyut itu, baik saat mencuci rambut atau menggendongnya.
8. Rambut lanugo dan rambut kepala tumbuh dengan baik
9. Mata bayi tampak keluar garis atau juling selama 2 -3 bulan pertama disebabkan karena pada beberapa saat setelah kelahiran, bayi baru membuka matanya dan melihat lingkungan disekitar. Penglihatannya baik namun belum terlalu fokus.
Yang bisa dilakukan :
* Hindari posisi tidur telungkup atau menyamping untuk mengurangi tekanan pada wajah
* Bila ada benjolan atau bekas tekanan alat forcep pada kepala tampak sedikit bengkak, hindari menyentuh bagian tersebut sampai bengkaknya hilang.
11. Mata berair disebabkan karena saluran hidung belum sempurna sehingga mengakibatkan aliran air mata yang diproduksi menjadi tidak lancar. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan mengurut kulit sepanjang saluran tersebut dimulai dari kulit pinggir mata ke arah pinggir hidung bagian bawah.
12. Sensitif terhadap cahaya terang, yang menyebabkan mata bayi akan berkedip, dapat mengenali pola-pola hitam putih tang tercetak tebal dan bentuk wajah manusia. Jarak focus adalah sekitar 15-20 cm
13. Bayi akan bereaksi dengan menggerakan matanya bila mendengar suara-suara yang nyaring. Ia lebih menyukai suara yang lembut dengan pola yang sama. Jika mendengar suara yang tiba-tiba, bayi akan bereaksi dengan menggerakan anggota tubuhnya.
14. Kumisan, sisa lanugo (rambut janin) belum luruh semuanya. Selain kumis, bayi perempuan juga sering tampak berambut pada bahu dan punggungnya. Dalam beberapa minggu, kulit bayi akan tampak bersih dari rambut-rambut dan kumis itu.
Yang bisa dilakukan :
o Mandikan bayi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulitnya
o Tidak perlu repot mencukurnya karena rambut dan kumis tersebut akan rontok dengan sendirinya.
15. Aktifitas/gerakan aktif, ektremitas biasanya dalam keadaan fleksi
16. Kaki dan tangannya pucat dan dingin. Sistem sirkulasi dan peredaran darah bayi baru lahir belum berkembang sempurna, sehingga tubuhnya memprioritaskan mengalirakan darah ke organ-organ tubuh yang epnting seprti otak, paru-paru dan jantung. Tangan dan kaki adalah organ tubuh yang paling akhir dialiri darah. Kondisi ini berakhir edngan sendirinya secara bertahap sampai bayi berusia 1 tahun.
Yang bisa dilakukan :
o Kontak kulit setiap menyusui bayi untuk menghangatkan
o Metode kangguru, letakkan bayi di dada ibu dalam keadaan telanjang sehingga terjadi kontak antar kulit. Lakukan sekitar 30 menit setiap hari
o Sarungkan kaus kaki dan kakuas tangan khusus untuk bayi atau selimuti sampai tangan dan kakinya terasa hangat dan kulitnya sudah berwarna merah muda.
17. BB berkisar antara 2500-3000 gram
18. PB antara 50-55 cm
19. Genitalia: labia mayora menutupi labia minora, testis sudah turun ke dalam skrotum
20. Kelamin bayi besar dan membengkak dipengaruhi oleh hormon ibu lika memar dan jaringan alat kelamin yang bengkak disebabkan karena trauma saat lahir dan proses alami perkembangan alat kelamin, akan tampak noramal dalam waktu sekitar 1 minggu.
Yang biasa dilakukan :
o Bersihkan alat kelamin setiap kali mandi, lalu keringkan perlahan dan lembut
o Jika menggunakan popok sekali pakai, perhatikan daya tampungnya, ganti segera setelah penuh dan begitu dia buang air besar.
21. Pada bayi perempuan labia mayor terlihat menggembung, dapat terlihat keriput atau halus. Kadang mengeluarkan lendir atau darah selama beberapa hari. Hal ini tergolong perdarahan menstruasi normal dari uterus bayi disebabkan hormon estrogen ibu yang melewati bayi perlahan menghilang.
22. Anus (+) dalam 24 jam pertama dapat mengeluarkan mekonium
23. Dalam 24 jam pertama bayi dapat BAK dengan volume 20-30 ml/hari
24. Terkadang pada beberapa bayi ditemukan kelenjar mamae yang dapat membesar dan mengeluarkan ASI, akan mengempis dalam beberapa hari atau minggu.
Yang bisa dilakukan :
o Jangan menekan-nekan payudara bayi karena hanya akan menimbulkan rasa tak nyaman.
o Bila menyabuni bagian dadanya, bilas sampai bersih.
25. Bayi baru lahir sudah dapat membedakan aroma susu manusia/ibunya dengan aroma susu dari wanita lain, bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis.
26. Bayi baru lahir sangat sensitive terhadap sentuhan dan sangat menyukai kontak langsung antara kulit dengan kulit
Adalah normal bila dalam 2 minggu pertama bayi banyak tidur. BBL biasanya tidur selama 16-20 jam yang dibagi menjadi 4-5 periode.
27. Tangisan bayi berbeda-beda disesuaikan dengan apa yang dirasakannya, seperti sakit, merasa tidak nyaman karena basah, dingin, lapar, merasa kesepian dll.
akses 22 okt 2013 pkl 15.44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar